BAB I
SEJARAH PERKEMBANGAN MIKROBIOLOGI
Mikrobiologi
ialah ilmu yang mempelajari tentang bentuk, sifat dan kehidupan mikroba (jasad
renik, mikroba, dan mikroorganisme).
A.
Beberapa
tokoh utama yang berperan dalam perkembangan mikrobiologi, diantaranya sebagai
berikut :
1.
Anthonie
Van Leeuwenhoek
Seorang mahasiswa sejarah alam yang berkebangsaan belanda yang mempunyai hobi
membuat mikroskop, selama hidupnya ia telah membuat lebih dari 250 mikroskop,
masing – masing terdiri dari lensa tunggal hasil gosokan rumah yang ditanam
dalam kerangka kuningan dan perak; kekuatan pembesaran tertingi yang dapat
dicapai hanyalah 200 – 300 kali. Pria berkebangsaan belanda ini; yang
antara tahun 1674 – 1723; menggambarkan tentang bakteri
dan protozoa yang telah diamati dengan mempergunakan mikroskop berlensa tunggal
yang dibuat sendiri.
2.
Robert
Hooke
Seorang ilmuan berkebangsaan inggris yang telah membuat
mikroskop majemuk dan telah mengamati bahwa tersusun atas sel – sel.
3.
Lois Pasteur (1822 – 1895)
Seorang ahli kimia berkebangsaan prancis menemukan prinsip –
prinsip dasar yang berkaitan dengan sifat hidup mikroba; sehingga banyak
masalah dan pertanyaan yang tadinya belum terungkap, setelah penemuan –
penemuan Pasteur menjadi terjawab.
4.
Robert
Kock (1843 – 1910)
Seorang dokter berkebangsaan jerman yang telah membuktikan
teori kuman dari penyakit dengan menunjukan bahwa penyakit antraks disebabkan
oleh suatu bakteri bernama Bascilius
Antraks. Dia juga mengembangkan teknik – teknik mikrobiologi yang menggunakan agar – agar. Suatu polisakarida
yang di ekstrasikan dari rumput laut; untuk mengentalkan rata– memadatkan suatu
media perkembangbiakan. Dia juga mengidentifikasikan agen bakteri penyebab
Tuberklosis (1882) dan kolera (1883).
5.
Edward
Jener
Seorang dokter pedesaan berkebangsaan inggris yang telah
mengembangkan dan mempublikasikan suatu teknik vaksinasi terhadap penyakit
campak.
B.
Berbicara
tentang sejarah, bidang mikrobiologi diungkapkan berdasarkan periode perkembangan
mulai dari yang paling awal hingga yang modern sesuai kemajuan yang dicapai, di
antaranya sebagai berikut :
-
Periode
spekulasi dan perintis (dari jaman prasejarah sampai 1850)
Pada periode ini para ahli mencoba mencari jawaban dari
berbagai permasalahan yang timbul di lingkungannya yang mungkin berkaitan
dengan peran mikroba.
a. Anthonie Van Leeuwenhoek (1632 –
1723)
Mengkonstruksi mikroskop dan orang pertama yang mengamati dan
mendeskripsikan mikroorganisme secara akurat.“ konflik generasi spontan ” Usulan
konsep generasi spontan meyakini bahwa organisme hidup dapat berkembang dari
materi tidak hidup atau dekomposisi.
b. Francesco Redi ( 1626 – 1697)
Francesco Redi ( 1626 – 1697) dari itali melakukan penelitian
dengan menggunakan 3 iris daging, 1 di iris dan di isi dalam toples dan di
tutup rapat, 1 di iris dan d masukan dalam toples tetapi tidak tutup.
Begitupula spalanzani lazaro melakukan pengamatan dengan menggunakan air kaldu.
c. John Nedhen
Mengadakan percobaan denga merebus daging air kaldunya di
biarkan, setelah beberapa hari air kaldunya menjad keruh dan ternyata banyak di
temukan mikroorganisme.
d. Louis Pasteur(1883-1895)
Berasal dari perancis berhasil menggunakan teori abiogenesis
dan eksperimenya merupakan penyempurnaan dari percobaaan Francesco Redi ( 1626
– 1697) dan spalanzani lazaro
-
Periode
keemasan (1850 – 1910)
-
Periode
modern (1910 sampai sekarang)
Horald urey
(1893) amerika serikat dan al- oparin (1924) rusia.kedua ilmuan ini bekarja
masing- masing dan tidak mengadakan kontak komunikasi, tetapi menghasilkan ide
tentang teori asal mula makhluk hidup yang mirip keduanya. Oparin dalam bukunya
“the origin of life” mengemukan pandangan tentang teori asal mula makhluk
hidup, anggapan dasar dan prosesnya sejalan dengan pandanan horald urey.
Pandangan lain, bahwa makhluk hiduppertama terbebtuk di laut. Sedangkan Stanley
miller (1953) dari aamerika yang membuktikan teori urey melalui suatu
eksperimie. Hasil percobaannya : gas- gas CH4,NH3,H2,
dan H2O Yyang terdapat dalam bola kaca A, bila di beri Aliran listrik bertentangan tinggi selanjutnya di destilasi
(di dinginkan) setelah satu minggu maka tabung ternyata di dapatkan senyawa
asam amino.
CIRI- CIRI MAKHLUK HIDUP
Makhluk
hidup memiliki cirri- cirri yang dapat di golongkan dalam dua kategori yaitu
ciri fungsiolal dan ciri structural.yang termaksud kategori cirri fungsional
yaitu metabolism atau pertukaran zat dan pelestarian diri (self per[etuation),
sedangkan yang termaksud dalam kategori structural yaitu tingkat organisasi dan
spesialisasi.
1)
Metabolisme
Ciri fungsional metabolisme terdiri dari fungsi nutrisi,
respirasi dan sintesis serta semua proses yang berlainan dengan ketiganya.
Fungsi nutrisi mengolah bahan mentah untuk kehidupan, fungsi respirasi
menghasilkan energy, sebagai energy berguna untuk melaksanakan fungsi
sintesisnya yaitu mensintesis suatu bahan mentah menjadi bahan mentah lain yang
merupakan komponen structural (pembentuk) benda hidup.sedangkan sebagian energy
lainnya beserta komponen structural memungkinkan pelaksanaan fungsi pelestarian
diri (self perpetution),
Proses dalam nutrisi, respirasi dan sintesis adalah proses
utama metabolisme sedangkan energy hasil respirasi dan komponen structural
dalam sel adalah hasil- hasil utama metabolisme, hubungan antara proses utama
dan hasil utama metabolisme dapat di
lukiskan dalam bagan sebagai berikut
2)
Pelestarian
diri
Fungsi pelestarian diri meliputi tiga aktifitas pokok yakni pengendalian
keadaan siap (steady state controls), reproduksi dan adaptasi. Ketiga aktifitas
itu memungkinkan organism mengatasi efek kesulitan dan pengrusakan yang berasal
dari lingkungannya. Hal ini merupakan cirri utama dari makhluk hidup.
Pada dasarnya pengendalian keadaan siap (steady-
state-controls) memungkinkan makluk hidup menerima informasi baik dari
lingkungannya maupun dari dalam dirinya sendiri.informasi yang di terima itu
berupa rangsangan (stimuli), sedangkan respon terhadap rangsangan itu adalah
tindakan perlindungan diri.
Proses utam dalam pelastarian diri (self perpetuation) ialah
apa yang berlangsung dalam aktifitas- aktifitas pengendalian keadaan siap
(steady- state- control), reproduksi dan adaptasi. Proses utama itu
menghasilkan hasil utam yaitu persediaan makanan, pengendalian internal,
tindakan perlindungan, perbaikan diri, perkembangan seks, keturunan dan
evolusi.
Hubungan antara proses dan hasil utama pelestarian diri (self
perpetuation) dapat di gambarkan sebagai berikut :
PROSES UTAMA DAN HASIL UTAMA
|
Bahan Mentah
|
Nutrien
|
Energi
|
Pelestarian
Diri
|
Sintesis
|
Respirasi
|
Komponen Sel
|
Energi
|
3)
Tingkat
organisasi
Kesatuan terkecil makhluk hidup adalah sel.sel merupakan
tingkat organisasi makhluk hidup yang paling rendah.kemudian meningkat ke
jaringan lalu ke organ dan selanjutnya ke system organ serta yang terakhir
adalah tingkat organism. Lebih tinggi dari tingkat organism adlah spesies atau
jenis, lalu komunitas dan di akhirinya terbentuklah tingkat organisasi dunia
kehidupan.
4)
Spesialisasi
Di dalam sel
berlangsung fungsi hidup seperti metabolisme, memasukan bahan mentah dan
mengeluarkan sisa- sisa metabolism. Pada makhluk hidup yang terdiri dari satu
sel maka semua fungsi hidup di laksanakan oleh sel tunggal itu. Sedangkan pada
makhluk hidup yang terdiri dari banyak sel ada pembagian pekrjaan dalam
nelaksanakan fungsi hidupnya.hal itu di sebabkan dadanya system organ, ada
organ dan jaringan yang membentuk tubuh makhluk hidup itu. Syatu organ atau
jaringan hanya melakukan fungsi tertentu saja. Ini adalah spesialisasi. Contoh
manusia sebagai makhluk hidup.
·
Anabolisme ialah proses penyusunan dan
pembongkaran dalam sel.
·
Metabolisme ialah proses kimia yang
berlangsung dalam sel.
·
Nutrisi ialah memerlukan makanan.
·
Respirasi ialah proses pembakaran
senyawa organik menjadi senyawa anorganik untuk menghasilkan energi.
·
Autotrof ialah mahkluk hidup yang dapat
menyediakan makanannya sendiri.
·
Heterotrof ialah mahkluk hidup yang
tidak dapat membuat makanannya sendiri.
·
Kemoautotrof ialah energi yang di ambil
asimilasi dari reaksi kimia.
·
fotoautotrof ialah proses penyediaan
makanan sendiri di mana energinya dari cahaya.
·
Fotosintesis ialah proses penyusunan zat
organik menjadi anorganik dengan bantuan cahaya matahari, reaksinya 6 CO2+
6 H2O
C6H12O6 + 6 O2.
·
Kemosintesis: asimilasi – nitrogen
-- sulfur
-- fosfor
NOMENKLATUR
·
Nomenklatur Tumbuhan
Penamaan dan klasifikasi
tumbuhan telah dimulai sejak awal peradaban
manusia. Pemberian nama tumbuhan
secara ilmiah berdasarkan Kode Internasional untuk
Nomenklatur Botani. Para botanis mengusulkan penggunaan nama ilmiah latin bagi tumbuhan
dari pada nama umum (daerah)dengan pertimbangan sebagai berikut :
v Nama umum atau daerah tidak bersifat universal dan hanya di
gunakan dalam satu wilayah
tertentu.
v Nama umum atau daerah tidak
menyediakan informasi yang menunjukan
genus dan famili.
v Jika suatu tanaman telah dikenal
dengan baik, maka tanaman tersebut bisa memiliki selusin atau lebih nama daerah.
v Kadang – kadang dua atau lebih
tanaman memiliki nama umum atau daerah yang sama.
v Beberapa spesies, terutama spesies
yang jarang, tidak memiliki nama umum
atau daerah .
Komposisi nama ilmiah
spesies terdiri dari nama genus dan nama spesifik (julukan), kedua nama ini
membentuk Binominal. Nama ilmiah yang lengkap harus diikuti oleh elemen ketiga,
yaitu nama author (penulis) yang pertama kali menjelaskan nama tersebut.
Misalnya Quereus alba Linnaeus.
Quereus adalah nama genus, alba
adalah nama spesitik dan Linnaeus nama author.
·
Nama Genus
Persyaratan yang berkaitan dengan
nama genus antara lain :
v Nama genus tersusun dari kata benda
tunggal yang dilatinkan dan di tulis dengan huruf awal kapital.
v Bisa diambil dari nama orang,
misalnya Linnaea untuk Linnaeus dan Jeffersonia untuk
Thomas Jefferson.Nama ilmiah dapat diambil dari nama
purbakala yang umum, misalnya Asparagus dan
Narcissus (yunani).
v Keistimewaan atau ciri – ciri yang
menonjol dari tanaman, misalnya daun seperti hati,
nama genusnya adalah Hepatica.
·
Nama Spesifik Atau Julukan
Persyaratan yang
berkaitan dengan nama spesifik atau julukan
antara lain :
v Berasal dari beberapa sumber dan
orang – orang yang terkenal atau nama
umum
yang sudah ada.
v Lokasi geografis.
v Beberapa karakter tanaman atau sifat
– sifat yang mengilustrasikan ciri – ciri yang
menonjol yang membedakan spesies.
v Apabila terdiri dari dua kata , maka
kedua kata dihubungkan dengan tanda
penghubung,misalnya Capsella bursa –
pastoris (L) Medic.
v Jika nama spesifik adalah kata sifat
yang ditempatkan pada genus yang memiliki
akhiran maskulin / jantan - us , maka spesies dapat disebut albus,
tetapi jika genus dengan sebutan feminim / betina, maka spesiesnya disebut alba.
Quercus adalah feminim untuk tujuan dari latin botanikal. Jadi spesiesnya
adalah Quercus alba.
v Jika nama spesifik diberikan setelah nama orang atau
berakhiran dengan huruf vokal atau –er
,maka harus ditambahkan dengan akhiran huruf
–i, misalnya glazioui, tetapi jika akhirannya konsonan maka harus
ditambahkan dengan – ii,misalnya romandii.
v Jika diberikan nama wanita, maka
akhirannya harus ditambahkan –iae /ae, misalnya luciliae.
v Jika berasal dari lokasi geografi,
maka diakhiri dengan ensis, -(a)nus, -ianus, -inus, atau icus, misalnya
quebecensis, philadelphicus dan carolmianus. Kode merekomendasikan bahwa
semua nama spesifik ditulis dengan huruf
awal kecil,huruf kapital bisa digunakan
apabila nama spesifik berasaldari
nama orang atau nama pembentuk genus atau
dari nama lain.
Nama genus dan spesifik
biasanya digaris bawahi jika ditulis atau diketik, jika dicetak maka harus
dicetak miring atau tebal (boldface).Nama author tidak perlu digaris bawahi
a.
Author Atau Penulis
Nama
author memiliki beberapa aturan antara lain :
v Mengikuti nama genus dari nama
spesifik
v Bisa disingkat, misalnya “L”
untuk Linnaeus atau “Michx”.
Untuk Andre Machaux.
v Nama spesies yang memiliki 2 nama
author, misalnya Vernonia acaulis (Walter) Gleason.
Spesies ini pertama kali dijelaskan oleh Walter. Penulis ini
memberikan nama spesifik acaulis lain bukan Vernonia. Jika ranking dari
takson berubah atau spesies ditransfer dari suatu genus yang lain, maka nama
dari author yang pertama kali menjelaskan ditempatkan lebih dahulu diikuti oleh
nama orang yang membuat perubahan.
b.
Tingkatan Takson
Berdasarkan
kode tingkatan takson seperti tabel dibawah ini
Tingkatan Takson divisi
|
Contoh Zygomycota
|
Akhiran(di Atas Genus)
mycota phyta
|
Seksi
|
|
Sama subgenus
|
Subseksi
|
Sama subgenus
|
|
Seri
|
Sama subgenus
|
|
Subseri
|
Sama subgenus
|
|
Spesies
|
Rhizopus
oligoporus
|
Lihat di atas
|
Subspesies
|
Spesies + petunjuk takson
Dibawah spii
|
|
Varietas
|
Sama subspesies
|
|
Subvarietas
|
Sama subgenus
|
|
Forma
|
Sama subgenus
|
|
Subforma
|
Sama subgenus
|
|
Sama subgenus
|
• Misalnya : Cuscuta subgen Crammica
# Misalnya :
Vernonia aqustitolia ssp. Angustitalia.
DISIPLIN MIKROBIOLOGI
Disiplin dalam bidang mikrobiologi
a. Taksonomi
·
Virology
·
Bakteriologi
·
Mikologi
·
Algologi
·
Protozoologi
b. Habitatnya terdiri dari :
·
Mikrobiologi
tanah
·
Mikrobiologi
udara
·
Mikrobilogi
air
·
Mikrobiologi
rumen
c. Problemanya terdiri dari :
·
Ekologi
mikroba
·
Fisiologi
mikroba
·
Kimia/
niokimia mikroba
·
Genetika
mikroba
d.
Terapan terdiri dari :
·
Mikrobiologi kesehatan
·
Mikrobiologi santasi
·
Mikrobiologi makanan
·
Mikrobiologi pasca panen
·
Mikrobiologi industry
|
· Mikrobiologi pertambangan
· Mikrobiologi analitik
· Mikrobiologi geologi
· Mikrobiologi kesenjataaan
· Mikrobiologi pertanianI
|
BAB I
VIRUS
A.
SEJARAH PENEMUAN VIRUS
Virus mosaik tembakau merupakan virus yang pertama kali
divisualisasikan dengan mikroskop elektron.Penelitian mengenai virus dimulai
dengan penelitian mengenai penyakit mosaik yang menghambat pertumbuhan tanaman tembakau dan membuat daun tanaman tersebut memiliki bercak-bercak. Pada tahun 1883,
Adolf Mayer,
seorang ilmuwan Jerman,
menemukan bahwa penyakit tersebut dapat menular ketika tanaman yang ia teliti
menjadi sakit setelah disemprot dengan getah tanaman yang sakit. Karena tidak
berhasil menemukan mikroba di getah tanaman tersebut, Mayer menyimpulkan bahwa
penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri yang lebih kecil dari biasanya dan tidak dapat dilihat
dengan mikroskop.
Pada tahun 1892,
Dimitri Ivanowsky
dari Rusia menemukan bahwa getah daun tembakau
yang sudah disaring dengan penyaring bakteri masih dapat menimbulkan penyakit
mosaik. Ivanowsky lalu menyimpulkan dua kemungkinan, yaitu bahwa bakteri
penyebab penyakit tersebut berbentuk sangat kecil sehingga masih dapat melewati
saringan, atau bakteri tersebut mengeluarkan toksin yang dapat menembus
saringan. Kemungkinan kedua ini dibuang pada tahun 1897 setelah Martinus
Beijerinck dari Belanda menemukan bahwa agen infeksi di dalam getah yang sudah
disaring tersebut dapat bereproduksi karena kemampuannya menimbulkan penyakit
tidak berkurang setelah beberapa kali ditransfer antartanaman.Patogen mosaik
tembakau disimpulkan sebagai bukan bakteri, melainkan merupakan contagium
vivum fluidum, yaitu sejenis cairan hidup pembawa penyakit.
Setelah itu, pada tahun 1898,
Loeffler dan Frosch
melaporkan bahwa penyebab penyakit mulut dan
kaki sapi dapat melewati
filter yang tidak dapat dilewati bakteri. Namun demikian, mereka menyimpulkan
bahwa patogennya adalah bakteri yang sangat kecil. Pendapat Beijerinck baru terbukti pada tahun 1935,
setelah Wendell Meredith Stanley
dari Amerika Serikat berhasil mengkristalkan partikel penyebab penyakit mosaik yang kini dikenal sebagai
virus mosaik
tembakau. Virus ini juga
merupakan virus yang pertama kali divisualisasikan dengan mikroskop elektron pada tahun 1939
oleh ilmuwan Jerman G.A. Kausche, E. Pfankuch, dan H. Ruska.
B.
PENGERTIAN
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel
organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan
sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk
bereproduksi sendiri. Dalam sel inang, virus merupakan parasit obligat dan di
luar inangnya menjadi tak berdaya. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam
bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus menyandi baik protein yang
digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur
hidupnya.
Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel
yang menginfeksi sel-sel eukariota (organisme multisel dan banyak jenis
organisme sel tunggal), sementara istilah bakteriofag atau fag digunakan untuk jenis yang menyerang
jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel).
Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup
karena ia tidak dapat menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Karena
karakteristik khasnya ini virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu,
baik pada manusia (misalnya virus influenza dan HIV), hewan (misalnya virus flu burung), atau tanaman (misalnya virus mosaik
tembakau/TMV).
C.
KLASIFIKASI VIRUS
Virus
dapat diklasifikasi menurut kandungan jenis asam nukleatnya. Pada virus RNA,
dapat berunting tunggal (umpamanya pikornavirus yang menyebabkan polio dan
influenza) atau berunting ganda (misalnya revirus penyebab diare); demikian
pula virus DNA (misalnya berunting tunggal oada fase φ × 174 dan parvorirus
berunting ganda pada adenovirus, herpesvirus dan pokvirus). Virus RNA terdiri
atas tiga jenis utama: virus RNA berunting positif (+), yang genomnya bertindak
sebagai mRNA dalam sel inang dan bertindak sebagai cetakan untuk intermediat RNA unting minus (-); virus RNA berunting negatif (-) yang
tidak dapat secara langsung bertindak sebagai mRNA, tetapi sebagai cetakan
untuk sintesis mRNA melalui virion transkriptase; dan retrovirus, yang
berunting + dan dapat bertindak sebagai mRNA, tetapi pada waktu infeksi segera
bertindak sebagai cetakan sintesis DNA berunting ganda (segera berintegrasi ke
dalam kromosom inang ) melalui suatu transkriptase balik yang terkandung atau
tersandi. Setiap virus imunodefisiensi manusia (HIV) merupakan bagian dari
subkelompok lentivirus dari kelompok retrovirus RNA. Virus ini merupakan
penyebab AIDS pada manusia, menginfeksi setiap sel yang mengekspresikan tanda
permukaan sel CD4, seperti pembentuk T-sel yang matang.
virus
diklasifikasikan menjadi:
1.
Bedasarkan
tempat hidupnya
a.
Virus bakteri (bakteriofage)
Bakteriofage adalah virus yang menggandakan dirinya sendiri
dengan menyerbu bakteri. Dibandingkan dengan kebanyakan virus, ia sangat
kompleks dan mempunyai beberapa bagian berbeda yang diatur secara cermat. Semua
virus memiliki asam nukleat, pembawa gen yang diperlukan untuk menghimpun
salinan-salinan virus di dalam sel hidup.Pada virus T4 asam nukleatnya adalah
DNA, tetapi pada banyak virus lain, termasuk virus penyebab AIDS, polio, dan
flu, asam nukleatnya adalah RNA. Pada virus RNA, RNA "baru" dibuat
dengan cara menggandakan langsung RNA "lama" atau dengan lebih dulu
membentuk potongan DNA pelengkap. Virus bakteriofage mula-mula ditemukan oleh
ilmuwan Prancis, D'Herelle. Bentuk luar terdiri atas kepala yang berbentuk
heksagonal, leher, dan ekor. Bagian dalam kepala mengandung dua pilinan DNA.
Bagian leher berfungsi menghubungkan bagian kepala dan ekor. Bagian ekor
berfungsi untuk memasukkan DNA virus ke dalam sel inangnya.
b.
Virus tumbuhan
Virus yang parasit pada sel tumbuhan. Contoh virus yang
parasit pada tumbuhan: Tobacco Mozaic Virus (TMV) dan Beet Yellow Virus (BYV).
c.
Virus hewan
Virus
yang parasit pada sel hewan. Contoh virus hewan: virus Poliomylitis, virus
Vaccina, dan virus Influenza.
2.
Berdasarkan Molekul yang Menyusun Asam Nukleat
Dibedakan
menjadi: DNA pita tunggal (DNA ss), DNA pita ganda (DNA ds), RNA pita tunggal (RNA),
dan RNA pita ganda (RNA)
3.
Berdasarkan
Punya Tidaknya Selubung Virus Dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu
-
Virus
yang memiliki selubung atau sampul (enveloped virus)
Virus ini memiliki nukleokapsid yang
dibungkus oleh membran. Membran terdiri dari dua lipid dan protein, (biasanya
glikoprotein). Membran ini berfungsi sebagai struktur yang pertama-tama
berinteraksi. Contoh: Herpesvirus, Corronavirus, dan Orthomuxovirus.
-
Virus
yang tidak memiliki selubung
Hanya
memiliki capsid (protein) dan asam nukleat (naked virus). Contoh: Reovirus,
Papovirus, dan Adenovirus.
D.
STRUKTUR DAN FUNGSI VIRUS
Model skematik virus berkapsid heliks (virus mosaik
tembakau): 1. asam nukleat (RNA), 2. kapsomer, 3. kapsid.
Virus merupakan organisme subselular yang karena ukurannya
sangat kecil, hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Ukurannya lebih kecil daripada bakteri sehingga virus tidak dapat disaring dengan penyaring
bakteri. Virus terkecil berdiameter hanya 20 nm (lebih kecil daripada ribosom), sedangkan virus terbesar sekalipun sukar dilihat dengan
mikroskop cahaya. Asam nukleat genom virus dapat berupa DNA ataupun RNA. Genom virus dapat terdiri dari DNA
untai ganda, DNA untai tunggal, RNA untai ganda, atau RNA untai tunggal. Selain
itu, asam nukleat genom virus dapat berbentuk linear tunggal atau sirkuler.
Jumlah gen virus bervariasi dari empat untuk yang terkecil sampai dengan beberapa
ratus untuk yang terbesar. Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan manusia
berupa DNA, dan pada virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang beruntai
tunggal.
Bahan genetik virus diselubungi oleh suatu lapisan
pelindung. Protein yang menjadi lapisan pelindung tersebut disebut kapsid.
Bergantung pada tipe virusnya, kapsid bisa berbentuk bulat (sferik), heliks,
polihedral, atau bentuk yang lebih kompleks dan terdiri atas protein yang
disandikan oleh genom virus. Kapsid terbentuk dari banyak
subunit protein yang disebut kapsomer.
Bakteriofag terdiri dari kepala polihedral berisi asam nukleat dan ekor
untuk menginfeksi inang.
Untuk virus berbentuk heliks, protein kapsid (biasanya
disebut protein nukleokapsid) terikat langsung dengan genom virus. Misalnya,
pada virus campak, setiap protein nukleokapsid terhubung dengan enam basa RNA
membentuk heliks sepanjang sekitar 1,3 mikrometer. Komposisi kompleks protein
dan asam nukleat ini disebut nukleokapsid. Pada virus campak, nukleokapsid ini diselubungi oleh
lapisan lipid yang didapatkan dari sel inang, dan glikoprotein yang disandikan
oleh virus melekat pada selubung lipid tersebut. Bagian-bagian ini berfungsi
dalam pengikatan pada dan pemasukan ke sel inang pada awal infeksi.
Virus cacar air memiliki selubung virus. Kapsid virus sferik
menyelubungi genom virus secara keseluruhan dan tidak terlalu berikatan dengan
asam nukleat seperti virus heliks. Struktur ini bisa bervariasi dari ukuran 20
nanometer hingga 400 nanometer dan terdiri atas protein virus yang tersusun
dalam bentuk simetri ikosahedral. Jumlah protein yang dibutuhkan untuk
membentuk kapsid virus sferik ditentukan dengan koefisien T, yaitu sekitar 60t
protein. Sebagai contoh, virus hepatitis B memiliki angka T=4, butuh 240 protein untuk membentuk
kapsid. Seperti virus bentuk heliks, kapsid sebagian jenis virus sferik dapat
diselubungi lapisan lipid, namun biasanya protein kapsid sendiri langsung
terlibat dalam penginfeksian sel.
Seperti yang telah dijelaskan pada virus campak, beberapa
jenis virus memiliki unsur tambahan yang membantunya menginfeksi inang. Virus
pada hewan memiliki selubung virus, yaitu membran menyelubungi kapsid. Selubung
ini mengandung fosfolipid dan protein dari sel inang, tetapi juga
mengandung protein dan glikoprotein yang berasal dari virus. Selain protein selubung dan
protein kapsid, virus juga membawa beberapa molekul enzim di dalam kapsidnya.
Ada pula beberapa jenis bakteriofag yang memiliki ekor protein yang melekat pada
"kepala" kapsid. Serabut-serabut ekor tersebut digunakan oleh fag
untuk menempel pada suatu bakteri. Partikel lengkap virus disebut virion. Virion berfungsi sebagai alat
transportasi gen, sedangkan komponen selubung dan kapsid bertanggung jawab
dalam mekanisme penginfeksian sel inangnya
E.
CIRI – CIRI VIRUS
Virus
memiliki ciri-ciri, antara lain:
a.
Tidak
berbentuk sel, karena tidak mempunyai protoplasma, dinding sel, sitoplasma, dan
nukleus.
b.
Dapat
digolongkan sebagai benda mati, karena dapat dikristalkan dan tidak mempunyai protoplasma.
c.
Dapat
digolongkan benda hidup, karena memiliki kemampuan metabolisme, reproduksi, dan
memiliki asam nukleat.
d.
Hanya
dapat berkembang biak di dalam sel atau jaringan yang hidup.
e.
Organisme
subrenik hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.
f.
Virus
berasal dari bahasa latin venom yang berarti cairan yang beracun.
g.
Bersifat
parasit.
F.
MACAM – MACAM PENYAKIT YANG
DISEBABKAN OLEH VIRUS
a.
HIV (Human Immunodeficiency Virus)
Termasuk salah satu retrovirus yang
secara khusus menyerang sel darah putih (sel T). Retrovirus adalah virus ARN
hewan yang mempunyai tahap ADN. Virus tersebut mempunyai suatu enzim, yaitu
enzim transkriptase balik yang mengubah rantai tunggal ARN (sebagai cetakan)
menjadi rantai ganda kopian ADN (cADN). Selanjutnya, cADN bergabung dengan ADN
inang mengikuti replikasi ADN inang. Pada saat ADN inang mengalami replikasi,
secara langsung ADN virus ikut mengalami replikasi.
b.
Virus herpes
Virus herpes merupakan virus ADN dengan
rantai ganda yang kemudian disalin menjadi mARN.
c.
Virus influenza
Siklus replikasi virus influenza hampir
sama dengan siklus replikasi virus herpes. Hanya saja, pada virus influenza
materi genetiknya berupa rantai tunggal ARN yang kemudian mengalami replikasi
menjadi mARN.
d.
Paramyxovirus
Paramyxovirus adalah semacam virus ARN
yang selanjutnya mengalami replikasi menjadi mARN. Paramyxovirus merupakan
penyebab penyakit campak dan gondong.
G. REPRODUKSI VIRUS
Untuk berkembang biak, virus harus menginfeksi sel inang.
Inang virus berupa makhluk hidup lain, yaitu bakteri, sel tumbuhan, sel hewan.
Cara reproduksi virus dikenal dengan proliferasi. Tahap-tahap Perkembangbiakan Virus. Daur virus dapat dibedakan
menjadi daur litik dan daur lisogenik.
1.
Daur litik
1) Absorbsi (fase penempelan).
2) Infeksi (fase memasukkan asam nukleat).
3) Sintesis (fase pembentukan).
4) Perakitan.
5) Lisis (fase pemecahan sel inang).
1) Absorbsi (fase penempelan).
2) Infeksi (fase memasukkan asam nukleat).
3) Sintesis (fase pembentukan).
4) Perakitan.
5) Lisis (fase pemecahan sel inang).
2.
Daur lisogenik
Kadang-kadang
virus ini melakukan daur lisogenik dengan tahaptahapnya:
1) Fase absorbsi.
2) Fase injeksi.
3) Fase penggabungan.
4) Fase pembelahan.
5) Fase sintesis.
6) Fase perakitan.
7) Fase litik
2) Fase injeksi.
3) Fase penggabungan.
4) Fase pembelahan.
5) Fase sintesis.
6) Fase perakitan.
7) Fase litik
H.
KEUNTUNGAN VIRUS
Beberapa virus ada yang dapat dimanfaatkan dalam rekombinasi
genetika. Melalui terapi gen, gen jahat (penyebab infeksi) yang terdapat dalam
virus diubah menjadi gen baik (penyembuh). Baru-baru ini David Sanders, seorang
profesor biologi pada Purdue's School of Science telah menemukan cara
pemanfaatan virus dalam dunia kesehatan. Dalam temuannva yang dipublikasikan
dalam Jurnal Virology, Edisi 15 Desember 2002, David Sanders berhasil
menjinakkan cangkang luar virus Ebola sehingga dapat dimanfaatkan sebagai
pembawa gen kepada sel yang sakit (paru-paru). Meskipun demikian, kebanyakan
virus bersifat merugikan terhadap kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan.
e.
Virus yang Menguntungkan:
a. Untuk membuat antitoksin.
b. Untuk melemahkan bakteri.
c. Untuk reproduksi vaksin.
a. Untuk membuat antitoksin.
b. Untuk melemahkan bakteri.
c. Untuk reproduksi vaksin.
I.
KERUGIAN VIRUS
Virus sangat dikenal sebagai penyebab penyakit infeksi pada
manusia, hewan, dan tumbuhan. Sejauh ini tidak ada makhluk hidup yang tahan
terhadap virus. Tiap virus secara khusus menyerang sel-sel tertentu dari
inangnya. Virus yang menyebabkan selesma menyerang saluran pernapasan, virus
campak menginfeksi kulit, virus hepatitis menginfeksi hati, dan virus rabies
menyerang sel-sel saraf. Begitu juga yang terjadi pada penyakit AIDS (acquired
immune deficiency syndrome), yaitu suatu penyakit yang mengakibatkan menurunnya
daya tahan tubuh penderita penyakit tersebut disebabkan oleh virus HIV yang
secara khusus menyerang sel darah putih. Tabel berikut ini memuat beberapa
macam penyakit yang disebabkan oleh virus.
a. Virus yang
Merugikan:
Menyebabkan penyakit pada manusia
Menyebabkan penyakit pada manusia
1)
Orthomyxovirus,
yang menyebabkan influenza.
2)
Paramyxovirus,
menyebabkan penyakit campak.
3)
Herpesvirus
varicella, menyebabkan cacar air.
4) Corona, menyebabkan SARS (Severe
Accute Respiratory Syndroms), merupakan penyakit yang menyerang sistem
pernapasan.
5) Virus Cikungunya, menyebabkan penyakit
cikungunya.
6) Virus hepatitis A dan hepatitis B,
menyebabkan penyakit hepatitis.
7) Virus Onkogen, menyebabkan kanker.
8) Tagovirus (flavovirus), menyebabkan
demam berdarah.
9) HIV (Human Imunodeficiency Virus),
menyebabkan AIDS (Acquired Imunodeficiency Syndrome).
b. Menyebabkan
penyakit pada hewan
1)
Polyma,
penyebab tumor pada hewan.
2)
Rous
Sarcoma Virus (RSV), penyebab kanker pada ayam.
3) Rhabdovirus, penyebab rabies pada
vertebrata (anjing, kera, dan lainlain). Vaksin rabies ditemukan oleh Louis Pasteur.
4) Tetelo pada ayam atau NCD (New Castle
Disease).
5) Penyakit kuku dan mulut pada ternak,
seperti sapi dan kambing.
c. Menyebabkan
penyakit pada tumbuhan
1)
Virus
mozaik penyebab mozaik (bercak kuning) pada tembakau.
2) CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration)
penyebab penyakit pada jeruk.
3) Virus tungro, penyebab penyakit pada
tanaman padi. Vektornya adalah wereng hijau dan wereng cokelat.
J.
KELOMPOK VIRUS
Pengertian
virus, virion dan viroid
A. Virus adalah : jasad hidup non
seluler dengan ukuran dimensi kurang dari 40nm, terdiri atas kapsaid (selubung,
selaput, dan kotak) dan asam nukleat ( DNA dan RNA).
B. Virion adalah : partikelvirus di luar
sel tidak menunjukan cirri- cirri hidup
C. Viroid adalah:
·
partikel
RNA berukuran pendek ( kurang lebih 300 nukleotid), di duga berasal dari sisa
intron dan tidak mengkode protein.
·
Dapat
menyebabkan penyakit pada tumbuhan tinggi contoh patato spindle viroid, pstv
pada kentang di duga dengan cara menggangu proses splicing RNA.
·
Cara
replikasi belum di ketahui.
.
- Berdasarkan Jenis Materi Genetika
- Virus DNA, contohnya bakteriofage, adenovirus, dan virus herpes.
Virus RNA,
contohnya humman immunodeficiency virus (HIV), virus reo, virus rabies,
virus polio, dan virus infueza
BAB II
BAKTERI
A.
SEJARAH PENEMUAN BAKTERI
Bakteria
pertama dicerapkan oleh Anton van Leeuwenhoek pada tahun 1674 melalui penggunaan mikroskop kanta tunggal yang direka bentuk sendiri. Nama
bakteria diperkenalkan lebih lewat oleh Ehrenberg pada tahun 1828 daripada perkataan Greek βακτηριον yang bermaksud
"kayu kecil". Disebabkan kesusahan untuk memerihalkan bakteria secara
berasingan, serta kepentingan penemuan bakteria untuk bidang-bidang seperti perubatan, biokimia, dan geokimia, sejarah bakteria telah diperihalkan secara amnya sebagai sejarah
mikrobiologi.
Sebagai prokariot, semua bakteria mempunyai struktur sel yang agak sederhana,
dan yang tidak mempunyai nukleus sel atau organel seperti mitokondrion dan kloroplas. Kebanyakan bakteria
adalah agak kecil dan mempunyai morfologi (bentuk) sel dan koloni tersendiri
seperti yang diperihalkan di bawah. Ciri struktur bakteria yang terpenting
ialah dinding
sel.
Bakteria boleh dibahagikan kepada dua kumpulan (positif Gram dan negatif Gram)
berdasarkan perbezaan antara struktur dinding selnya sebagaimana yang
didedahkan oleh pewarna Gram. Bakteria yang positif Gram mempunyai dinding
sel yang terdiri daripada lapisan peptidoglikan yang tebal (digelarkan "Murein" dalam
sumber yang lebih lama) serta asid teikoik, sedangkan bakteria negatif Gram mempunyai
selaput luar yang mengandungi lipopolisakarida serta selapis
peptidoglikan yang nipis yang terletak di dalam periplasma (kawasan antara
selaput luar dan selaput sitoplasma).
Banyak
bakteria mengandungi struktur luar sel seperti flagelum dan fimbria yang digunakan masing-masing untuk pergerakan, pelekatan, dan pengkonjugatan. Sesetengah bakteria juga mengandungi kapsul
atau lapisan lendir yang memudahkan pembentukan biofilem dan pelekatan bakteria kepada permukaan. Bakteria mengandungi
agak sedikit struktur intrasel berbanding eukariot, tetapi mengandungi kromosom yang digelungkan dengan
ketat, ribosom, dan banyak struktur
yang khusus pada spesies seperti selaput intrasel, struktur storan nutrien,
vesikel gas, dan magnetosom.
Sesetengah
bakteria berupaya untuk membentukkan endospora yang membenarkan bakteria untuk hidup dalam tekanan persekitaran dan kimia yang keterlaluan. Bagaimanapun, sifat ini
hanya dihadkan kepada organisma positif Gram seperti Basilus dan Klostridium.
B.
PENGERTIAN
Bakteri adalah organisme uniseluler terdiri dari sebuah sel
prokariotik yang berdinding sel. Bakteri dapat di lihat dengan
mikroskop,bakteri terdiri dari bakteriologi yang terdiri dari satu sel maka
tergolong protista dan belum mempunyai membrane inti. Bakteri tergolong mikroba
atau jasad renik.
Bakteri juga adalah mahluk hidup bersel satu pada umumnya
tidak berklofil berkembang biak dengan membelah diri
-
Struktur tubuh bakteri
Bakteria ialah satu kumpulan
utama organisma hidup. Istilah "bakteria" telah digunakan dengan berbagai-bagai
maksud untuk semua prokariot serta untuk sekumpulan utamanya yang digelarkan eubakteria, tergantung
kepada gagasan-gagasan mengenai hubungan antaranya. Bakteria
digunakan dalam rencana ini khusus untuk merujuk kepada eubakteria. Lagi satu
kumpulan bakteria (digunakan secara umum dari segi bukan taksonomi) ialah Arkea. Kajian bakteria digelarkan bakteriologi, satu subbidang mikrobiologi.
Bakteria adalah organisma
yang paling banyak terdapat di dunia, dan sentiasa boleh didapati di dalam tanah serta di dalam air, dan sebagai simbion bagi organisma yang lain. Banyak patogen
adalah bakteria. Kebanyakannya amat kecil, biasanya hanya 0.5-5.0 μm pada ukuran yang
paling panjang, walaupun bakteria gergasi seperti Thiomargarita
namibiensis dan Epulopiscium
fishelsoni boleh bertumbuh melebihi saiz 0.5 milimeter. Secara amnya, bakteria mempunyai dinding sel yang serupa dengan sel tumbuhan dan
kulat, tetap dinding sel bakteria biasanya diperbuat daripada peptidoglikan dan bukannya daripada selulosa (seperti untuk tumbuhan) atau kitin
(seperti untuk kulat), dan tidak berhomolog dengan dinding sel eukariot. Banyak
bakteria bergerak dengan menggunakan flagelum yang mempunyai struktur yang berbeza dengan flagelum kumpulan
lain.
-
Bagian-bagian dari Struktur Bakteri
1) Dinding sel
Dinding sel
ini tersusun atas mukopolisakarida dan peptidoglikan (murein) yaitu susunan
yang terdiri dari polimerbesar dan terbuat dari N – asetil glukosamin dan asam
N – asetil muramat yang saling berikatan silang dengan ikatan kovalen.
2) Kapsul
Merupakan
selaput licin terdiri dari polisakarida terletak di luar dinding sel, bakteri
yang patogen memiliki kapsul berfungsi mempertahankan diri dari antitoksin yang dihasilkan sel inang.
3) Flagel (cambuk getar)
Berfungsi
untuk bergerak, flagel melekat pada membran luar di dinding sel. Berdasarkan
letak dan jumlah flagel yang dimiliki maka bakteri dibedakan menjadi:
-
Monotrik
yaitu bakteri yang memiliki sebuah flagel pada satu ujungnya
-
Lopotrik
yaitu bakteri yang pada satu ujungnya memiliki lebih dari satu flagel.
-
Amfitrik
yaitu bakteri yang pada kedua ujungnya hanya terdapat satu buah flagel.
-
Peritrik yaitu
bakteri yang memiliki flagel pada seluruh permukaan tubuhnya.
Gambar . Jenis-jenis bakteri berdasarkan jumlah flagel yang dimiliki
4) Membran sel
Tersusun
atas lemak dan protein, bersifat semipermeable, berfungsi untuk mengatur keluar
masuknya zat ke dalam sel.
5) Mesosom
Terbentuk
dari membran sel yang tidak membentuk lipatan. Organel ini berfungsi sebagai
tempat pemisahan dua molekul DNA dan berperan juga dalam pembentukan dinding
sel baru antara kedua sel anak tersebut. Sitoplasma merupakan tempat
berlangsungnya reaksi metabolik. DNA untuk mengontrol sintesis protein dan
pembawaan sifat.
6) Ribosom tersusun atas protein dan
RNA, sebagai tempat sintesis protein.
Pada kondisi
lingkungan yang tidak menguntungkan, misal kekurangan nutrisi dan air, suhu
yang sangat panas atau sangat dingin serta racun, maka sel bakteri akan
membentuk endospora misal pada bakteri Clostridium dan Basilus.
Gambar . Endospora
C.
MORFOLOGI ATAU BENTUK- BENTUK BAKTERI
Berbagai bentuk tubuh
bakteri
Bakteri bentuk bulat
Berdasarkan berntuknya, bakteri dibagi menjadi tiga golongan
besar, yaitu:
a.
Kokus
(Coccus) dalah bakteri yang berbentuk bulat seperti bola, dan mempunyai
beberapa variasi sebagai berikut:
1.
Mikrococcus,
jika kecil dan tunggal
2.
Diplococcus,
jka bergandanya dua-dua
3. Tetracoccus,
jika bergandengan empat dan membentuk bujursangkar
4. Sarcina,
jika bergerombol membentuk kubusStaphylococcus, jika bergerombol
5.
Streptococcus,
jika bergandengan membentuk rantai
b.
Basil
(Bacillus) adalah kelompok bakteri yang berbentuk batang atau silinder, dan
mempunyai variasi sebagai berikut:
1.
Diplobacillus,
jika bergandengan dua-dua
2.
Streptobacillus,
jika bergandengan membentuk rantai
3.
Spiril
(Spirilum) adalah bakteri yang berbentuk lengkung dan mempunyai variasi sebagai
berikut:
1)
Vibrio,
(bentuk koma), jika lengkung kurang dari setengah lingkaran
2)
Spiral,
jika lengkung lebih dari setengah lingkaran
Bentuk tubuh/morfologi bakteri dipengaruhi oleh keadaan
lingkungan, medium dan usia. Oleh karena itu untuk membandingkan bentuk serta
ukuran bakteri, kondisinya harus sama. Pada umumnya bakteri yang usianya lebih
muda ukurannya relatif lebih besar daripada yang sudah tua.
Ø Alat gerak bakteri
Gambar
alat gerak bakteri: A-Monotrik; B-Lofotrik; C-Amfitrik; D-Peritrik;
Banyak spesies
bakteri yang bergerak menggunakan flagel.
Hampir semua bakteri yang berbentuk lengkung dan sebagian yang berbentuk batang
ditemukan adanya flagel. Sedangkan bakteri kokus jarang sekali memiliki flagel.
Ukuran flagel bakteri sangat kecil, tebalnya 0,02 – 0,1 mikro, dan panjangnya
melebihi panjang sel bakteri. Berdasarkan tempat dan jumlah flagel yang dimiliki,
bakteri dibagi menjadi lima golongan, yaitu:
Ø
Pengaruh
lingkungan terhadap bakteri
Kondisi lingkungan yang
mendukung dapat memacu pertumbuhan dan reproduksi
bakteri. Faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
reproduksi bakteri adalah suhu, kelembapan,
dan cahaya.
·
Suhu
Berdasarkan kisaran suhu
aktivitasnya, bakteri dibagi menjadi 3 golongan:
-
Bakteri psikrofil, yaitu bakteri yang
hidup pada daerah suhu antara 0°– 30°C, dengan suhu optimum 15°C.
-
Bakteri mesofil, yaitu bakteri yang
hidup di daerah suhu antara 15° – 55°C, dengan suhu optimum 25° – 40°C.
-
Bakteri termofil, yaitu bakteri yang
dapat hidup di daerah suhu tinggi antara 40° – 75°C, dengan suhu optimum 50 -
65°C
Pada tahun 1967 di Yellow Stone
Park ditemukan bakteri yang hidup dalam sumber air panas
bersuhu 93° – 500°C.
·
Kelembapan
Pada umumnya bakteri
memerlukan kelembapan yang cukup tinggi, kira-kira 85%. Pengurangan kadar air
dari protoplasma menyebabkan kegiatan metabolisme
terhenti, misalnya pada proses pembekuan dan pengeringan.
·
Cahaya
Cahaya sangat berpengaruh
pada proses pertumbuhan bakteri. Umumnya cahaya merusak sel mikroorganisme
yang tidak berklorofil. Sinar ultraviolet
dapat menyebabkan terjadinya ionisasi
komponen sel yang berakibat menghambat pertumbuhan atau menyebabkan kematian.
Pengaruh cahaya terhadap bakteri dapat digunakan sebagai dasar sterilisasi
atau pengawetan bahan makanan.
Jika keadaan lingkungan tidak
menguntungkan seperti suhu tinggi, kekeringan atau zat-zat kimia tertentu,
beberapa spesies dari Bacillus yang aerob
dan beberapa spesies dari Clostridium yang anaerob
dapat mempertahankan diri dengan spora.
Spora tersebut dibentuk dalam sel yang disebut endospora. Endospora dibentuk
oleh penggumpalan protoplasma yang sedikit sekali mengandung air. Oleh karena
itu endospora lebih tahan terhadap keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan
dibandingkan dengan bakteri aktif. Apabila keadaan lingkungan membaik kembali,
endospora dapat tumbuh menjadi satu sel bakteri biasa. Letak endospora di
tengah-tengah sel bakteri atau pada salah satu ujungnya.
Ø
Peranan
Bakteri
-
Bakteri menguntungkan
-
Bakteri pengurai
Bakteri saprofit menguraikan
tumbuhan atau hewan yang mati, serta sisa-sisa atau kotoran organisme. Bakteri
tersebut menguraikan protein, karbohidrat
dan senyawa organik lain menjadi CO2, gas amoniak, dan senyawa-senyawa lain
yang lebih sederhana. Oleh karena itu keberadaan bakteri ini sangat berperan
dalam mineralisasi di alam dan dengan cara ini bakteri membersihkan dunia dari
sampah-sampah organik.
-
Bakteri nitrifikasi
Bakteri nitrifikasi adalah
bakteri-bakteri tertentu yang mampu menyusun senyawa nitrat dari amoniak yang
berlangsung secara aerob di dalam tanah. Nitrifikasi terdiri atas dua tahap
yaitu:
Oksidasi amoniak menjadi nitrit oleh bakteri nitrit. Proses ini dinamakan nitritasi.
·
Reaksi nitritasi
Oksidasi senyawa
nitrit menjadi nitrat oleh bakteri nitrat. Prosesnya dinamakan nitratasi.
· Reaksi nitratasi
Dalam
bidang pertanian, nitrifikasi sangat menguntungkan karena menghasilkan senyawa
yang diperlukan oleh tanaman yaitu nitrat. Tetapi sebaliknya di dalam air yang
disediakan untuk sumber air minum, nitrat yang berlebihan tidak baik karena
akan menyebabkan pertumbuhan ganggang di permukaan air menjadi berlimpah.
- Bakteri nitrogen
Bakteri nitrogen adalah bakteri yang mampu mengikat nitrogen bebas dari udara dan mengubahnya
menjadi suatu senyawa yang dapat diserap oleh tumbuhan. Karena kemampuannya
mengikat nitrogen di udara, bakteri-bakteri tersebut berpengaruh terhadap nilai
ekonomi tanah pertanian. Kelompok bakteri ini ada yang hidup bebas maupun
simbiosis. Bakteri nitrogen yang hidup bebas yaitu Azotobacter chroococcum, Clostridium pasteurianum, dan Rhodospirillum rubrum. Bakteri nitrogen yang hidup
bersimbiosis dengan tanaman polong-polongan yaitu Rhizobium leguminosarum, yang hidup dalam akar membentuk
nodul atau bintil-bintil akar. Tumbuhan yang bersimbiosis dengan Rhizobium
banyak digunakan sebagai pupuk hijau seperti Crotalaria, Tephrosia, dan
Indigofera. Akar tanaman polong-polongan tersebut menyediakan karbohidrat dan
senyawa lain bagi bakteri melalui kemampuannya mengikat nitrogen bagi akar. Jika
bakteri dipisahkan dari inangnya (akar), maka tidak dapat mengikat nitrogen
sama sekali atau hanya dapat mengikat nitrogen sedikit sekali. Bintil-bintil
akar melepaskan senyawa nitrogen organik ke dalam tanah tempat tanaman polong
hidup. Dengan demikian terjadi penambahan nitrogen yang dapat menambah
kesuburan tanah.
- Bakteri usus
Bakteri Entamoeba coli hidup di kolon (usus besar) manusia, berfungsi membantu
membusukkan sisa pencernaan juga menghasilkan vitamin B12, dan vitamin K yang penting dalam proses
pembekuan darah. Dalam organ pencernaan berbagai
hewan ternak dan kuda, bakteri anaerobik membantu mencernakan selusosa rumput menjadi zat yang lebih sederhana sehingga dapat diserap oleh
dinding usus.
- Bakteri fermentasi
Beberapa makanan hasil fermentasi dan mikroorganisme yang berperan:
No.
|
Nama produk atau makanan
|
Bahan baku
|
Bakteri yang berperan
|
1.
|
Yoghurt
|
susu
|
|
2.
|
Mentega
|
susu
|
|
3.
|
Terasi
|
ikan
|
|
4.
|
Asinan buah-buahan
|
buah-buahan
|
|
5.
|
Sosis
|
daging
|
|
6.
|
Kefir
|
susu
|
- Bakteri penghasil antibiotik
Antibiotik merupakan zat yang dihasilkan oleh
mikroorganisme dan mempunyai daya hambat terhadap kegiatan mikroorganisme lain.
Beberapa bakteri yang menghasilkan antibiotik adalah:
-
Bakteri merugikan
-
Bakteri perusak makanan
Beberapa spesies pengurai tumbuh di
dalam makanan. Mereka mengubah makanan dan mengeluarkan hasil metabolisme yang
berupa toksin (racun). Racun tersebut berbahaya bagi kesehatan manusia.
Contohnya:
Clostridium botulinum, menghasilkan
racun botulinin, seringkali terdapat pada makanan kalengan Pseudomonas cocovenenans,
menghasilkan asam bongkrek, terdapat pada tempe bongkrek Leuconostoc
mesenteroides, penyebab pelendiran makanan. Bakteri denitrifikasi Jika
oksigen dalam
tanah kurang maka akan berlangsung denitrifikasi, yaitu nitrat direduksi
sehingga terbentuk nitrit dan akhirnya menjadi amoniak yang tidak dapat
dimanfaatkan oleh tumbuhan. Contoh bakteri yang menyebabkan denitrifikasi
adalah Micrococcus
denitrificans dan Pseudomonas
denitrificans.
-
Bakteri patogen
·
Bakteri penyebab penyakit pada manusia:
No.
|
Nama bakteri
|
Penyakit yang ditimbulkan
|
1.
|
Tifus
|
|
2.
|
Disentri basiler
|
|
3.
|
Kolera
|
|
4.
|
Influensa
|
|
5.
|
Pneumonia (radang
paru-paru)
|
|
6.
|
TBC paru-paru
|
|
7.
|
Tetanus
|
|
8.
|
Meningitis (radang selaput
otak)
|
|
9.
|
Gonorrhaeae (kencing nanah)
|
|
10.
|
Sifilis atau Lues atau raja
singa
|
|
11.
|
Lepra (kusta)
|
|
12.
|
Puru atau patek
|
· Bakteri penyebab penyakit pada hewan:
No.
|
Nama bakteri
|
Penyakit yang ditimbulkan
|
1.
|
Brucellosis pada sapi
|
|
2.
|
Mastitis pada sapi (radang
payudara)
|
|
3.
|
Antraks
|
|
4.
|
Bengkak rahang pada sapi
|
|
5.
|
Penyakit pada ikan
|
·
Bakteri penyebab penyakit pada tumbuhan:
No.
|
Nama bakteri
|
Penyakit yang ditimbulkan
|
1.
|
Menyerang pucuk batang padi
|
|
2.
|
Menyerang tanaman kubis
|
|
3.
|
Penyakit layu pada famili terung-terungan
|
|
4.
|
Penyakit bonyok pada
buah-buahan
|
Ø Dekomposisi
Bakteri bekerja secara terstruktur dalam proses degradasi
organisme atau proses pembusukan mayat. Proses pembusukan berawal dari
mikroorganisme, misalnya bakteri-bakteri yang hidup di dalam usus besar
manusia. Bakteri tersebut mulai mendegradasi protein yang terdapat dalam tubuh.
Jika seluruh jenis ikatan protein sudah terputus, beberapa jaringan tubuh
menjadi tidak berfungsi. Proses ini disempurnakan bakteri yang datang dari luar
tubuh mayat, dan dapat pula berasal dari udara, tanah, ataupun air. Seluruh jenis
bakteri ini menyerang hampir seluruh sel di tubuh dengan cara menyerang sistem
pertahanan tubuh yang tidak lagi aktif, menghancurkan jaringan otot, atau
menghasilkan enzim penghancur sel yang disebut protease. Kemudian dengan berbagai jenis metabolisme, mikroorganisme mulai
memakan jaringan mati dan mencernanya. Tak jarang kerja proses ini dibantu
reaksi kimia alami yang terjadi dalam organisme mati.
Ø Bakteri heterotrof
Tidak semua mikroorganisme mampu mendegradasi mayat.
Kebanyakan mereka berasal dari jenis bakteri heterotrof. Bakteri ini
membutuhkan molekul-molekul organik dari organisme lain sebagai nutrisi agar ia
dapat bertahan hidup dan berkembang biak. Berbeda dengan bakteri autotrof yang
mampu menghasilkan makanan sendiri dengan CO2 sebagai nutrisi makro serta bantuan dari cahaya
matahari atau sumber energi kimia lainnya.
Jenis bakteri heterotrof biasanya hidup dan berkembang biak
pada organisme mati. Mereka mendapatkan energi dengan menguraikan senyawa
organik pada organisme mati. Molekul-molekul besar seperti protein, karbohidrat, lemak, atau senyawa organik lain didekomposisi metabolisme tubuh
bakteri tersebut menjadi molekul-molekul tunggal seperti asam amino, metana, gas CO2, serta molekul-molekul lain yang mengandung enam nutrisi
utama bakteri, yaitu senyawa-senyawa karbon (C), hidrogen (H), nitrogen (N), oksigen (O), fosfor (P), serta sulfur (S).
Ø Kumpulan unsur organik
Tubuh mayat adalah tempat hidup, sumber makanan, serta tempat
berkembang biak bakteri-bakteri tersebut, karena tubuh terdiri dari kumpulan
protein, karbohidrat, lemak, atau senyawa organik dan anorganik lain. Secara
biologis, tubuh makhluk hidup (khususnya manusia) kumpulan dari unsur-unsur
organik seperti C, H, N, O, P, S, atau unsur anorganik seperti K, Mg, Ca, Fe,
Co, Zn, Cu, Mn, atau Ni. Keseluruhan unsur tersebut dibutuhkan bakteri
heterotrof sebagai sumber nutrisi alias makanan utama mereka. Sementara
cairan-cairan dengan pH (tingkat keasaman suatu larutan) tertentu yang berada
dalam tubuh manusia adalah media kultur (lingkungan) pertumbuhan yang baik bagi
bakteri-bakteri tersebut.
- Bau busuk
Bau busuk dari tubuh
mayat tidak hanya mengganggu, namun juga membahayakan. Pembusukan dimulai
dengan pemutusan ikatan protein-protein besar pada jaringan tubuh oleh bakteri
fermentasi menggunakan enzim protease. Kumpulan hasil pemutusan ikatan protein
yang disebut asam amino ini dicerna berbagai jenis bakteri, misalnya bakteri
acetogen. Bakteri ini mereaksikan asam amino dengan oksigen dalam tubuhnya
untuk menghasilkan asam asetat, hidrogen, nitrogen, serta gas karbon dioksida.
Produk asam asetat ini menimbulkan bau.
Asam asetat yang dihasilkan ini diproses kembali
oleh bakteri jenis methanogen, misalnya Methanothermobacter
thermoautotrophicum
yang biasa hidup di lingkungan kotor seperti selokan dan pembuangan limbah (septic tank). Asam asetat direaksikan dalam sel methanogen dengan gas
hidrogen dan karbon dioksida untuk menghasilkan metana, air, dan karbon dioksida. Metana dalam
bentuk gas juga menghasilkan bau busuk.
Selain asam asetat dan
gas metana, beberapa bakteri menghasilkan gas hidrogen sulfida yang baunya
seperti telur busuk. Lebih dari itu, bau busuk mayat di lautan yang bercampur
dengan uap garam bersifat racun, karena mampu mereduksi konsentrasi elektrolit
dalam tubuh.
Produk berbahaya selain
gas yang dihasilkan adalah cairan asam dan cairan lain yang mengandung protein
toksik. Jika cairan-cairan ini sempat menginfeksi kulit yang luka atau terkena
makanan, bukan hanya produk beracun yang dapat masuk ke dalam tubuh tetapi juga
bakteri heterotrof patogen seperti clostridium.
Bakteri serta produk beracun ini dapat menginfeksi manusia lewat
kontaminasi makanan, minuman, atau luka di kulit. Karena adanya saluran masuk
ini, maka berbagai penyakit seperti malaria, diare, degradasi sel darah merah, lemahnya sistem pertahanan tubuh, infeksi pada luka (tetanus), bengkak, atau infeksi pada alat kelamin menjadi ancaman yang serius.
Cara mengatasi serangan mikroorganisme ini adalah dengan
menjaga makanan dan minuman tetap steril, yaitu dengan dipanaskan. Mencuci
tangan dan kaki dengan sabun antiseptik cair sebelum makan. Menjaga lingkungan agar steril dengan
cara menyemprotkan obat pensteril.
Bakteri-bakteri tersebut juga dapat dicegah pertumbuhannya
dengan cara meminum obat antibiotik atau suntik imunitas. Sifat-sifat inilah
yang harus dipahami dengan cara mengikuti prosedur standar penanganan mayat.
Antara lain menggunakan masker standar minimal WHO
(tipe N-95), memakai sarung tangan khusus, serta mencuci tangan sebelum dan
sesudah mengangkat satu mayat. Langkah terbaik adalah segera menguburkan mayat.
Ø
Berdasarkan cara hidupnya , bakteri dapat
dibedakan menjadi bakteri heterotrof dan autotrof.
a) Bakteri heterotrof.
Bakteri kelompok ini tidak berklorofil,
sangat bergantung pada bahan organic yang ada disekitar tubuhnya, karena
bakteri tesbut tidak dapat mengubah baha anorganik menjadi bahan organic.
Bakteri heterotrof di badakan menjadi:
1.
Bakteri
parasit.
Mendapatkan makanan dari organism lain yang
ditumpanginya (inang) contohnya family spirochaetaceae (parasit dalam usus
moluska bercangkang dua).
2.
Bakteri
saprofit (saprobakter).
Bakteri saprofit adalah bakteri yang
kebutuhan makanannya diperoleh dari sissa – sisa makanan organism lain yang
telah mati.
Bakteri jenis ini merombak bahan organic menjadi bahan anorganik melalui fermentasi atau respirasi tak sempurna. Proses perombakan biasanya menghasilkan gas – gas CO2, H2, CH4 (metana), N2, H2S dan NH3.
Bakteri jenis ini merombak bahan organic menjadi bahan anorganik melalui fermentasi atau respirasi tak sempurna. Proses perombakan biasanya menghasilkan gas – gas CO2, H2, CH4 (metana), N2, H2S dan NH3.
Contoh bakteri ini diantaranya adalah:
·
Escherchia coli dalam keadaaan tertentu menguraikan asam
semut (HCOOH) menjadi CO2 dan H2O
Gambar Esherichia coli
·
Methanobacterium
omelanskii dan Methanobacterium ruminatum menguraikan asam cuka (CH3COOH) menjadi metana (CH4) dan CO2.
·
Thiobacillus
debitrificans menguraikan
nitrat ataupun nitrit dan menghasilkan N2, sehingga menyebabkan tanah menjadi
kurang subur. Proses ini dikenal sebagai proses denitrifikasi.
·
Clostridium
sporageus menguraikan asam amino menjadi
ammonia (NH3)
·
Desulfovibrio
desulfuricans membusukkan
bangkai serta menguraikan sulfat ditempat becek, hasilnya berupa hydrogen
sulfide (H2S).
3.
Bakteri
pathogen
Bakteri pathogen adalah bakteri parasit yang
menimbulkan penyakit hospes ‘ inang yang dihinggapi, contohnya sebagai berikut:
a. Parasit pada manusia:
-
Salmonella
thypi menyebabkan penyakit tifus.
-
Vibrio comma
menyebabkan penyakit kolera
-
Clostridium
tetani menyebabkan penyakit tetanus.
-
Neisseria
gonorrhoeae menyebabkan penyakit kelamin (kencing tanah).
-
Neisseria
meningitides menyebabkan penyakit radang seplaput otak.
-
Pasteurella
pestis menyebabkan penyakit pes (sampar)
-
Mycobacterium
tubercolosis menyebabkan penyakit pneumonia (radang paru – paru)
-
Mycobacterium
leprae menyebabkan penyakit disentri.
-
Treponema
pertenue menyebabkan penyakit patek (framboesia).
b. Parasit pada tumbuhan
-
Pseudomonas
cattleyeae penyebab penyakit pada anggrek.
-
P.solanacearum
penykit pada pisang.
-
Bacterium
papaya penyebab penyakit pada papaya.
c. Parasit pada hewan ternak
-
Bacillus
anthracis penyebab penykit pada ternak.
-
Mycobacterium
bovis penyebab penyakit pada lembu.
-
M.avium
penyebab penyakit penyakit pada unggas.n cara mengubah bahan anorgnik menjadi
bahan organic.
4.
Bakteri
apatogen
Bakteri apatogen adalah bakteri yang tidak
menimbulkan penyakit pada hospes, contoh : Eschercihia coli dan
Streptomyces greseus.
b) Bakteri Autotrof
1.
Semua jenis
bakteri autotrof mampu membuat makanan sendiri dengan Proses pengubahan dapat
terjadi melalui dua cara, yaitu :
·
Foto
autotrof.
Energy yang digunakan untuk menyusun bahan
anorganik menjadi bahan organic adalah sinar matahari / cahaya.
Golongan fotoautotrof dibagi menjadi dua, yaitu bakteri hijau dan bakteri ungu. Bakteri ijau memiliki pigmen hijau yang disebut bakteri oviridin dan bakterioklorofil.
Golongan fotoautotrof dibagi menjadi dua, yaitu bakteri hijau dan bakteri ungu. Bakteri ijau memiliki pigmen hijau yang disebut bakteri oviridin dan bakterioklorofil.
2.
Kemoautotrof.
Bakteri ini memperoleh energy dari bahan bahan kimia untuk menyusun bahan organic dari bahan anorganik.
Bakteri ini memperoleh energy dari bahan bahan kimia untuk menyusun bahan organic dari bahan anorganik.
Contoh : Nitrosomonas, Nitro socytis,
Nitrospira dan Nitrosococcus.
1. CIRI- CIRI BAKTERI
- Uniseluler
-
Prokariotik
Tidak seperti eukaryota, kromosom bakteri tidak dikelilingi membran-bound nucleus melainkan ada
di dalam sitoplasma sel bakteri. Ini berarti translasi,
transkripsi dan replikasi DNA semuanya terjadi di tempat yang sama dan dapat
berinteraksi dengan struktur sitoplasma lainnya, salah satunya ribosom
- Tidak berklorofil tetapi adanya yang
berpigmen seperti klorofil untuk fotosintesi
- Ukurannya antara 1 mikron – 100
mikron jadi dapat di lihat dengan mikroskop cahaya
- Pembiakan vegetative di lakukan
dengan binner ( membelah diri ) sehingga termaksud division schyzophyta
- Kadang- kadang berbiak generative
dengan cara konjugasi
- Cosmopolitan, hidup di mana- mana, di
air,di tanah atau di udara
- Berdasarkan makananya dapat bersifat
autotrof(dapat menyediakan makanan sendiri) atu autotrof
- Berdasarkan cara memperoleh energy
secara aerob dan anaerob
- Dalam keadaan lingkungan yang buruk
dapat membentuk endospora(membungkus).
2. BERDASARKAN CARA MEMPEROLEH MAKANAN
Berdasarkan cara memperoleh makanannya terbagi atas
dua yaitu :
v Secara Autotrof (dapat mensintesis
makanan sendiri )
- Foto autotrof (manpu berfotosintesis
)
Contoh : Bakteri Hijau, Bakteri Ungu
- Kemoautotrof ( menggnakan energi
kimia )
Contoh :Bakteri nitrit, Bakteri Beleran
v Secara Heterotof (Tidak dapat
mensintesis makana sendiri )
Terbagi bagi atas dua bagian yaitu:
· Saprofit adalah tunbuhanyang hidup
(makananya) bersal dari makhluk hidup yang sudah mati dan tidak merugikan
makhluk yang masih hidup
· Parasit adalah :makhluk hidup yang
mengambil makananya dari akhluk lain dan merugikan makluk hidup yang di
tempatinya
3. BERDASARKAN CARA MEMPEROLEH ENERGI
a.
Secara
Aerob (memerlukaan Oksigen bebas )
Contoh :Bakteri Nitrit, Nitrobakteri
Secara An aerob (Tidak memerlukan Oksigen )
Contoh :Clostridium desulfurikans, Clostridium telani.
4. SUHU ATAU HABITAT TEMPAT TINGGAL BAKTERI
a.
Bakteri
Fsikrofil ,hidup pada suhu rendah 10 -20 C
b.
Mesofil
hidup pada suhu sedang 25 – 40 C
c.
Termofil
hidup pada suhu tinggi 55 – 65 C
5. BENTUK SPORA PADA BAKTERI
a.
Bacillus
berbentuk nbasil seperti batang
Contoh: Mono Bakteri.Diplobasil,Streptobasil.
b.
Coccus
berbentuk bulat seperti bola
Contoh
:Diplococus, Streptococcus,tetra Coccus
c.
Spirilium
berbentuk spiral
Contoh : Spilum,Speo sete, Fibrio
6. BERDASARKAN FLAGEL ( BULU CAMBUK )
a.
Monotrik
( satu flagel melekat pada satu ujung sel )
b.
Lepotrik
(Banyak plagi-el melekat pada satu ujung sel )
c.
Ampitorik
( Banyak plagel melekat pada kedua ujung sel .
d.
Peritik
( Banyakplagel dan menyebar diseluruh tubuh )
e.
Atrik
( tidak memiliki Plagel )
7. PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH BAKTERI
Bakteri ada
yang menguntungkan dan ada yang merugikan.
Ø Bakteri yang menguntungkan :
a.
Bakteri
Pengurai
b.
Penghasil
antibiotic
c.
Penghasil
Asam
d.
Permentasi
e.
Pertanian
Ø Bakteri yang merugikan
1.
Bakteri
Pathogen Pada Manusia
a.
Vibrio
coma penyakit Kolera
b.
Salmonella
penyakit Tipes
c.
Triponema
penyakit Spilis
d.
Clostridium
penyakit Titaneus
e.
Mycobakterium
T B C
f.
plococcus
penyakit Pneumonia
g.
Shygelladisentriae
Disentri
h.
Corynnebakterium
dipteriae Penyaakit Dipteri
i.
Mycobakterium
leprae Penyakit Lepra
j.
Neuseria
mengitidis Penyakit radang selaput otak
k.
Neuseria
gonorhoe Penyakit kencing nanah
l.
Triponema
partenuae Penyakit Patek / Prombusi
m. Fateurella pestis Panyakit Sampar.
2.
Bakteri
Pathogen Pada Ternak :
a.
Bacillusantracis
penyakit Antrak
b.
Mycrobakterium
bovis penyakit pada lembu
c.
Mycobakterium
avium penyakit pada unggas
d.
Bakteri
Pathogen Pada Tumbuhan
e.
Pseudomonas
Penyakit pada bunga anggrek
f.
alanocearum
Penyakit pada Pisang
g.
Bakteri
Papayae penyakit pada pepaya.
3.
Bakteri
Perusak Bahan Makanan
a.
Saprobakteri
makanan jadi busuk
b.
Pseudomonas
cocovenehans racun asam bongkrek
Ø Usaha pencegahan menghindari bakteri
Pathogen
a. Secara Prefentif yaitu dengan cara
Vaksinasi
b. Kuratif yaitu dengan cara Pengobatan
c. Pencegahan dengan Pengawetan
Seperti ; Pemanasan, Pengeringan, Penggaraman, Pemanisan,
Pengalenga, Pasteurilisasi, Sterilisasi, Pendinginan, Pengasaman,
Pengasapan dan Iradiasi
8.
REPRODUKSI BAKTERI
Bakteri tidak
mengalami mitosis dan meiosis. Hal ini merupakan perbedaan penting antara
bakteri (prokariot) dengan sel eukariot. Reproduksi. Bakteri mengadakan
pembiakan dengan dua cara, yaitu secara aseksual dan seksual. Pembiakan secara
aseksual dilakukan dengan pembelahan, sedangkan pembiakan seksual dilakukan
dengan cara transformasi, transduksi , dan konjugasi. Namun, proses pembiakan
cara seksual berbeda dengan eukariota lainnya. Sebab, dalam proses pembiakan
tersebut tidak ada penyatuan inti sel sebagaimana biasanya pada eukarion, yang
terjadi hanya berupa pertukaran materi genetika (rekombinasi genetik).
Berikut ini beberapa cara pembiakan bakteri dengan cara
rekombinasi genetik dan membelah diri.
a.
Rekombinasi Genetik
Adalah pemindahan secara langsung
bahan genetic (DNA) di antara dua sel bakteri melalui proses berikut:
1.
Transformasi
Transformasi adalah perpindahan materi genetik berupa DNA
dari sel bakteri yang satu ke sel bakteri yang lain. Pada proses transformasi
tersebut ADN bebas sel bakteri donor akan mengganti sebagian dari sel bakteri
penerima, tetapi tidak terjadi melalui kontak langsung. Cara transformasi ini
hanya terjadi pada beberapa spesies saja, . Contohnya : Streptococcus
pnemoniaeu, Haemophillus, Bacillus, Neisseria, dan Pseudomonas. Diguga
transformasi ini merupakan cara bakteri menularkan sifatnya ke bakteri lain. Misalnya
pada bakteri Pneumococci yang menyebabkan Pneumonia dan pada bakteri patogen
yang semula tidak kebal antibiotik dapat berubah menjadi kebal antibiotik
karena transformasi. Proses ini pertama kali ditemukan oleh Frederick Grifith
tahun 1982.
2.
Transduksi
Transduksi adalah pemindahan materi genetik bakteri ke bakteri lain
dengan perantaraan virus. Selama transduksi, kepingan ganda ADN dipisahkan dari
sel bakteri donor ke sel bakteri penerima oleh bakteriofage (virus bakteri).
Bila virus – virus baru sudah terbentuk dan akhirnya menyebabkan lisis pada
bakteri, bakteriofage yang nonvirulen (menimbulakan respon lisogen) memindahkan
ADN dan bersatu dengan ADN inangnya, Virus dapat menyambungkan materi
genetiknya ke DNA bakteri dan membentuk profag. Ketika terbentuk virus baru, di
dalam DNA virus sering terbawa sepenggal DNA bakteri yang diinfeksinya. Virus
yang terbentuk memiliki dua macam DNA yang dikenal dengan partikel transduksi
(transducing particle). Proses inilah yang dinamakan Transduksi. Cara ini
dikemukakan oleh Norton Zinder dan Jashua Lederberg pada tahun 1952.
3.
Konjugasi
Konjugasi adalah bergabungnya dua bakteri
(+ dan –) dengan membentuk jembatan untuk pemindahan materi genetik. Artinya,
terjadi transfer ADN dari sel bakteri donor ke sel bakteri penerima melalui
ujung pilus. Ujung pilus akan melekat pada sel peneima dan ADN dipindahkan
melalui pilus tersebut. Kemampuan sel donor memindahkan ADN dikontrol oleh
faktor pemindahan ( transfer faktor = faktor F )
b.
Pembelahan Biner
Pada pembelahan ini sifat sel anak sama
dengan induknya, Pembelahan biner
mirip mitosis pada sel eukariot. Badanya, pembelahan biner pada sel bakteri
tidak melibatkan serabut spindle dan kromosom. Pembelahan Biner dapat dibagi
atas tiga fase, yaitu sebagai berikut:
1.
Fase
pertama, sitoplasma terbelah oleh sekat yang tumbuh tegak lurus.
2.
Fase kedua,
tumbuhnya sekat akan diikuti oleh dinding melintang.
3.
Fase ketiga,
terpisahnya kedua sel anak yang identik. Ada bakteri yang segera berpisah dan
terlepas sama sekali. Sebaliknya, ada pula bakteri yang tetap bergandengan
setelah pembelahan, bakteri demikian merupakan bentuk koloni.
Pada keadaan normal bakteri dapat
mengadakan pembelahan setiap 20 menit sekali. Jika pembelahan berlangsung satu
jam, maka akan dihasilkan delapan anakan sel. Tetapi pembelahan bakteri
mempunyai faktor pembatas misalnya kekurangan makanan, suhu tidak sesuai, hasil
eksresi yang meracuni bakteri, dan adanya organisme pemangsa bakteri. Jika hal
ini tidak terjadi, maka bumi akan dipenuhi bakteri.
D.
PERANAN BAKTERI DALAM KEHIDUPAN
1.
Sebagai Mahluk Pengurai/Saprovor.
Bersama-sama dengan jamur, bakteri berperan sebagai
pengurai
mahluk-mahluk yang sudah mati
mahluk-mahluk yang sudah mati
2.
Penghasil Antibiotik.
Dari bakteri golongan Actinomycetes (bentuk peralihan
antara bakteri
dan jamur) dihasilkan bermacam-macam antibiotik. Misalnya:
dan jamur) dihasilkan bermacam-macam antibiotik. Misalnya:
Streptomisin >> dari Streptomyces griseus,
Kloramfemikol >> dari
Streptomyces venezuelae.
Streptomyces venezuelae.
3.
Penghasil Bahan Pangan.
-
Asam cuka >> dari Acetobacter acetil
-
Yoghurt >> dari Lactobacillurs bulgaricus
-
Sari kelapa/Nata de Coco >> dari
Acetobacter xylinum
4.
Pengikat N2 bebas di udara:
Bersimbiosis dengan tanaman Leguminosae (tanaman buah
polong)
-
Rhizobium leguminosarum dan R. radicicola. Hidup
bebas
-
Azotobacter, Rhodospirillum rubrum, Clostridium
pasteurianum.
E.
MERUGIKAN MAHLUK LAIN
Bakteri patogen adalah bakteri parasit
yang dapat menimbulkan penyakit pada organisme lain.
Ø
Pada
tumbuhan misalnya:
Xanthomonas citri >> penyebab kanker batang jeruk.
Erwinia trachelphilia >> penyebab penyakit busuk daun labu.
Xanthomonas citri >> penyebab kanker batang jeruk.
Erwinia trachelphilia >> penyebab penyakit busuk daun labu.
Ø
Pada hewan
misalnya:
Bacillus antraxis >> penyebab penyakit anthrax pada hewan ternak.
Actynomyces bovis >> penyebab penyakit bengkak pada rahang sapi.
Bacillus antraxis >> penyebab penyakit anthrax pada hewan ternak.
Actynomyces bovis >> penyebab penyakit bengkak pada rahang sapi.
Ø
Pada manusia
misalnya:
Salmonella thyphosa >> penyebab penyakit tifus
Mycobacterium tuberculosis >> penyebab penyakit TBC
Mycobacterium leprae >> penyebab penyakit lepra
Treponema pallidum >> penyebab penyakit sifilis
Shigella dysentriae >> penyebab penyakit disentri basiler
Diplococcus pneumoniae >> penyebab penyakit radang paru-paru
Vibrio cholera >> penyebab penyakit kolera
Salmonella thyphosa >> penyebab penyakit tifus
Mycobacterium tuberculosis >> penyebab penyakit TBC
Mycobacterium leprae >> penyebab penyakit lepra
Treponema pallidum >> penyebab penyakit sifilis
Shigella dysentriae >> penyebab penyakit disentri basiler
Diplococcus pneumoniae >> penyebab penyakit radang paru-paru
Vibrio cholera >> penyebab penyakit kolera
F.
PENGAMATAN BAKTERI
Bakteri dapat di amati deengan menggunakan mikroskop cahaya
dengan sediaan basah dan olesan kering, agar pengamatan bakteri lebih mudah,
bakteri dapat di warnai dengan cara pewarnaan sederhana dan pewarnaan
diferensial.
Pewarnaan diferensial ini adalah pewarnaan yang membantu membedakan
antara dua organism yang berlainan. Ada dua cara pewarnaan diferensial yang
amat penting yaitu pewarnaan gram negative.
Langkah- langkah dari prosedur
pewarnaan berikut ini adalah :
·
Membuat
sediaan olesan kering
·
Mewarnai
dengan Kristal violet (pewarnaan ungu)
·
Membilas
dengan yodium ini di sebut mordan yang membantu mewarnai zat warna cristal
violet pada organisme gram positif
·
Membilas
dengan aseton atau alcohol. Pewarnaan cristal violet akan tercuat dari sel gram
negative. Tetapi akan tetap nertahan pada sel gram positif.
·
Mewarnai
jangat pewarna tandingan berupa zat warna merah safranin atau karbol puchsin.
Dengan mengikuti prosedur pewarnaan ini sel –sel gram positif
akan berwarna ungu dan sel- sel gram negative akan berwarna merah. Cara- cara
pewarnaan lain dapat juga di gunakan untuk memperlihatkan struktur spesifik
misalnya pewarnaan spora, pewarnaan kapsul. Pewarnaan flagella dan sebagainya.
Perbandingan
antar sel gram positif dan sel gram negative
|
Gram
positif ve
|
Gram
negative ve
|
Reaksi
gram lapis peptidoglikan
Lipopolisakarida
Lipid dan
protein
Membrane
luar
Toksin
Kepekaan
terhadap penisilin
|
+ve
Lebih tebal 50%-80% dari dinding sel
Tidak ada
Sedikit
Tidak ada
Eksotoksin
tinggi
|
-ve
Lebih tipis 1- 10% dari dinding sel
Ada banyak
Banyak
Ada
Endotoksin
rendah
|
G.
STRUKTUR TUBUH BAKTERI
sifat-
sifat sruktur utama dari bakteri
Ø Kapsul glikolik atau subtansi polimarik
ekstra seluler.
Kapsul tersusun dari
sir,polisakarida dan polipoptida dan kapsul dapat di perlihatkan dengan teknik
pewarnaan negative dengan memakai zat warna asam yang tidak mewarnai sel
bakteri dan materi kapsul. Kapsul penting artinya dalam kemampuan menyebabkan
penyakit yang di sebabkan oleh bakteri yaiti :
· Kapsul dapat melindungi bakteri
pathogen dari fagositosis
· Kapsul dapat membantu perlekatan
bakteri pada suatu permukaan
· Kapsul dapat melindungi bakteri dari
dehidrasi dan dapat berlaku sebagai sumber zat makanan.
Ø Flagella
Adalah penjuluran yang
berbentuk pita yang panjang tersusun dari protein, yang berfungsi menggerakan
bakteri.
Ada 4
macam flagella yaitu:
· Monotrikus sutu flagellum terletak
pada salah satu ujumg sel bakteri
· Amfitrikus, pada masing- masing sel
bakteri terdapat satu flagellum
· Lofotrikus, dua atau lebih flagella
terdapat pada salah satu sel ujung bakteri
· Peritrikus, falgela tumbuh di seluruh
bagian dari sel bakteri.
Ø Pili
Adalah penjuluran pendek
yang menyerupai rambut bakteri seperti flagella tetap lebih pendek dan lebih
tipis. Pili tersusun dari protein dan mempunyai dua fungsi yaitu : pili bias
terikat di permukaan dan pili seks menghubungkan bakteri –bakteri sehingga
terjadi transfer DNA plasmid dari satu sel bakteri ke sel bakteri lainnya.
Ø Dinding sel
Adalah suatu sruktur
yang kompleks dan agak kaku dan member bentuk pada bakteri. Dinding sel
membungkus dan melindungi membrane plasma. Komposis kimiawi- suatu jaringan
mukopolisakarida yang terdiri dari peptidoglikan. Dinding sel gram positif-
tersusun dari 5-8 lapisan peptidoglikan. Dinding gram negative- lebih kompleks,
terdiri dari beberapa lapis yang bebrbeda dan mengandung peptidoglikan,
lipoprotein, lipopolisakarida, protein dan lemak.
Ø Membrane plasma atau membrane
sitoplasma
Membrab plasma terdiri
dari suatu fospolopid dua lapis yang mengandung protein dan bagi bakteri
mempunyai sifat- sifat sbb:
· Permeabilitas selektif
· Tempat berlangsungnya fosforilisasi
oksidatif- produksi ATP
· Mengikat DNA selama pembelahan sel.
BAB III
JAMUR
A.
PENGERTIAN
Jamur adalah tumuhan rendah sebagai mana yang telah kita
kenal, mempunyai nama yang beraneka ragam yaitu:
· Mycoba atau mycetes adalah jamur
· Fungi
· Cendawan
· Lapuk atau kapang
B.
KLASIFIKASI JAMUR
secara
umum jamur terbagi 5atas yaitu :
1) Myxomycetes ( jamur lendir)
Ciri
– ciri khusus:
v Dalam
daur hidupnya memiliki dua fase kehidupan
Vegetatif : - berupa kumpulan protoplasma yang bergerak
seperti amuba (hewan) sehingga disebut
plasmodium.
- Plasmodium akan membentuk sporangium yang
berdinding.
-
Plasmodium akan menghasilkan spora yang
tidak punya perbedaan jenis kelamin.
-
Spora akan bertambah pada air atau
tempat basah menjadi sel kembara ( myxoflagelata ) karena mempunyai bulu
temblak ( flagel).
-
Lalu flagel lenyap dan berubah menjadi
myxooanium yang dapat bergerak bebas.
-
Myxoflagelata dan myxoamuba dapat
berbiak vegetatif dengan cara membelah.
Generatif
: -
dua mycoflagelata atau dua mycoamuba dapat mengadakan perkawinan yang menghasilkan amebozigot
yang masih berinti dua.
-
Dua inti melebur menjadi satu sehingga
diploid tetapi bentuknya masih berbentuk cair (plasmodium).
v Cadangan
makanan berupa glikogen.
v Hidup
di tanah hutan, daun mutuh, kayu lapuk.
v Arah
gerakannya dipengaruhi gaya kemotaksis, hidrotaksis fototaksis negatif.
v Ukuran
mikroskopis.
Contoh
v Fuligo
variams, plasmodium merupakan hasil peleburan
v Aethalium
septicum
v Dictyosetllium
mucoroides, plasmodium merupakan agrerat atau kumpulan saja
v Physarium
sp, yang hidup ditempat lembab dan banyak mengandung zat organic
2) Phycomycetes (jamur ganggang)
Ciri-
ciri khusus yaitu :
·
Benang – benang hyfanya tidak bersekat,
jadi berupa pipa.
·
Reproduksi vegetatif dengan zoospora
·
Dalam daur hidupnya fase diploid
terletak pada zygot saja, sedangkan sisanya adalah haploid.
·
Hidup sebagai parasit.
·
Ukurannya mikroskopis.
Morfologi dan daur
hidup phycomycetes
Gambar Struktur Rhizopus Nigrikan
1) Alat
untuk menempelkan diri pada substrat di gunakan rhizoid.
2) Satu
rumpun dengan rumpun lain di hubungkan dengan stolon.
3) Tangkai
kotak spora adalah sporangiosphore dengan kotak sporanya ( sporangium) diujung.
4) Bongkol
terapat
5) menempelnya
spora adalah kolumelella.
Siklus hidup Rhizopus sp
Keterangan
gambar
1) Zigospora
yang diploid
2) Sporangiospor
dengan sporangiumnya
3) Spora
yang mulai disebarkan yaang haploid
4) Terdapat
perbedaan spora + dan spora
5) Masing-masing
spora +/ - akan berkembang menjadi myselium baru +/-
6) Spora-spora
baru yang dihasilkannya
7) Mycelium
baru dari generasi vegetatif
8) Dua
macam hifa +/- bersatu, masing-masing ujungnya menjadi progamet
9) Selanjutnya
menjadi gamet yang tipis
Contoh phycomycetes
1) Mucor
mucendo
2) Pilolobus
crystallinus, jamur kotoran kuda, sporanya dapat terlempar jauh
3) Ascomycetes( jamur yang memiliki
askus
Ciri-
ciri khusus
·
Benang-benang hifa bersekat
·
Tubuh buah berupa askus / askospor
·
Askusnya ada yang berkelompok membentuk
askokan
·
Punya alat pembiak yang di hasilkan
secara vegetatif berupa konidia /
konidiospora
·
Reproduksi vegetatif dengan : tunas,
konidium, dan fragmentasi
·
Reproduksi generatuf dengan spora,
konugasi
Morfologi
ascomycetes
Gambar struktur Aspegillus glaucus
Keterangan
gambar
·
Kohidiofor tangkai konidium
·
Mycelium dengan konidiumnya
·
Konidium yang di besarkan
·
Askus / askospora
Siklus hidup
Aspegillus glaucus
Contoh
ascomycetes
·
Sacitaromycetes cerevisiae, penghasil
vitamin B compeks
·
Pennicilium roqueforti dan p canemberti,
dapat meningkatkan kualitas keju
4) Basidomycetes ( jamur yang memiliki
basidium
Ciri
– ciri khusus
·
Benanng – benang hifa bersekat
·
Tubuh buahnya berupa basidium, apabila
bersatu membentuk basiookarf
·
Umumnya berukuran makroskopis
·
Reproduksi vegetatif tunas basidium
·
Reproduksi generatif konyugasi,
basidiomycetes yang dibentuk oleh basidium.
Morfologi
basidiomycetes
Contoh yang representatif dan
basidiomycetes ini adalah jamur merang
( volvariela volvaccae
Gambar Volvoriella volvace (jamur merang)
Keterangan
gambar
1. Jamur
meramg yang masih kecil
2. Tubuh
buah yang sudah tua
3. Mikroskopis
dari penampang tubuh buah
Contoh
Basidiomycetes
1. Clavaria zipelli,
saprofit dihutan
2. Hydnum
helveolum, safropit di pegunungan
3. Polyporus
gigantea, jamur kayu yang besar
Siklus hidup Vovoriiella
volvacae
Ciri utama dari divisi ini adalah hifa septat dengan sambungan apit
(clamp connection), spora seksualnya terbentuk dari basidium yang berbentuk
ganda.
Terdiri dari beberapa kelas, diantaranya adalah kelas Hymenomycetes, ordo argalicales, family agaricaceae, yang mencakup jamur – jamur berlamela atau memiliki keeping lipatan.
Ciri – ciri jamur ini antara lain adalah berdaging, saprobe, tubuh buah seperti payung,tetapi pada bebrapa spesies tangkainya asimetris, pendek bahkan tidak bertangkai. Basidiospora terdapat dipermukaan lamella atau bilah yang terbentuk di bagian bawah tudunya, contoh terkenal dari agaricaceae ini adalah volvariella volvaceae (jamur padi, kamur dami). Daur hidup basidiomycotina dimulai dari pertumbuhan spora basidium atau pertumbuhan konidium. Spora basidium atau konidium akan tumbuh menjadi benang hifa membentuk miselium.
Terdiri dari beberapa kelas, diantaranya adalah kelas Hymenomycetes, ordo argalicales, family agaricaceae, yang mencakup jamur – jamur berlamela atau memiliki keeping lipatan.
Ciri – ciri jamur ini antara lain adalah berdaging, saprobe, tubuh buah seperti payung,tetapi pada bebrapa spesies tangkainya asimetris, pendek bahkan tidak bertangkai. Basidiospora terdapat dipermukaan lamella atau bilah yang terbentuk di bagian bawah tudunya, contoh terkenal dari agaricaceae ini adalah volvariella volvaceae (jamur padi, kamur dami). Daur hidup basidiomycotina dimulai dari pertumbuhan spora basidium atau pertumbuhan konidium. Spora basidium atau konidium akan tumbuh menjadi benang hifa membentuk miselium.
5) Deuteuromycetes (fungsi inperfect,
jamur yang belum sempurna karna belum di ketahui cara pembiakan generatifnya.
v Ciri
– ciri khusus
-
Belum diketahui cara pembiakan
generatifnya
-
Ukurannya mikroskopis
-
Ciri- ciri sturuktur tubuhnya sama
dengan ascomycetes sehingga kalau golongan jamur ini diketahui cara berbiak
generatifnya. Maka di masukkan ke ascomycetes
-
Reproduksi hanya secara vegetatif :
konidia
v Contoh
Deuteuromycetes
-
Colletotrichum sp
-
Cladosporium sp
-
Gloesporium sp
-
Diplodia sp
Jamur
ini bersifat saprofit dibanyak jenis materi organic, sebagai parasit pada
tanaman tingkat tinggi , dan perusak tanaman budidaya dan tanaman hias. Jamur
ini juga menyebabkan penyakit pada manusia , yaitu dermatokinosis (kurap dan
panu) dan menimbulkan pelapukan pada kayu.
Contoh klasik jamur ini adalah monilia sitophila , yaitu jamur oncom. Jamur ini umumnya digunakan untuk pembuatan oncom dari bungkil kacang. Monilia juga dapat tumbuh dari roti , sisa- sisa makanan, tongkol jagung , pada tonggak – tonggak atau rumput sisa terbakar, konodiumnya sangat banyak dan berwarna jingga.
Contoh klasik jamur ini adalah monilia sitophila , yaitu jamur oncom. Jamur ini umumnya digunakan untuk pembuatan oncom dari bungkil kacang. Monilia juga dapat tumbuh dari roti , sisa- sisa makanan, tongkol jagung , pada tonggak – tonggak atau rumput sisa terbakar, konodiumnya sangat banyak dan berwarna jingga.
C.
CIRI –CIRI UMUM JAMUR
1) Eukarion
2) Ada yang monoseluler kebanyakan
poliseluler
3) Tubuhnya tersusun dari benag- benang
halus (hifa) yang akan bersatu membentuk jaringan- jaringan (mycelium)
4) Masih bersifat halus artinya belum
mempunyai akar, batang dan daun semputna termaksud tholopyta
5) Tidak berklorofil, heterotrof dengan
cara parasit atau saprofit
6) Umunya berbiak vegetative dengan
spora, yang di air dan zoospore yang berflagela
7) Hidup di tempat-tempat lembab dan
kurang sin
D.
ALAT REPRODUKSI PADA JAMUR
Jamur dapat
berkembang biak dengan cara aseksual dan seksual.
Perkembangan secara aseksual dilakukan dengan pembelahan sel (fragmentasi) dan pembentukan spora. Pembentukan spora berfungsi untuk menyebarkan spesies dalam jumlah besar. Spora jamur dibedakan menjadi dua, yaitu spora aseksual dan spora seksual. Spora aseksual membelah secara mitosis dan spora seksual membelah secara meiosis. Contoh spora aseksual adalah zoospora, endospora, dan konidia.
Perkembangan secara aseksual dilakukan dengan pembelahan sel (fragmentasi) dan pembentukan spora. Pembentukan spora berfungsi untuk menyebarkan spesies dalam jumlah besar. Spora jamur dibedakan menjadi dua, yaitu spora aseksual dan spora seksual. Spora aseksual membelah secara mitosis dan spora seksual membelah secara meiosis. Contoh spora aseksual adalah zoospora, endospora, dan konidia.
Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan peleburan
dua sel inti yaitu melalui kontak gametangium dan konjugasi. Kontak gametangium
menyebabkan terjadinya Singami, yaitu penyatuan sel dari dua individu.
Singami terjadi dalam tiga tahap, yaitu plasmogami, kariogami, dan meiosis. Pada tahap plasmogami, terjadi penyatuan dua protoplas membentuk sel yang mengandung dua inti yang tidak menyatukan diri selama pembelahan sel (stadium dikariot). Pada saat bersamaan, terjadi pula pembelahan inti bersama. Setelah pembentukan benda buah, terjadilah peleburan sel haploid (kariogami) inti zigot yang diploid. Setelah ini, baru terjadi meiosis, yaitu pembelahan sel dan pengurangan jumlah kromosom menjadi haploid kembali.
Singami terjadi dalam tiga tahap, yaitu plasmogami, kariogami, dan meiosis. Pada tahap plasmogami, terjadi penyatuan dua protoplas membentuk sel yang mengandung dua inti yang tidak menyatukan diri selama pembelahan sel (stadium dikariot). Pada saat bersamaan, terjadi pula pembelahan inti bersama. Setelah pembentukan benda buah, terjadilah peleburan sel haploid (kariogami) inti zigot yang diploid. Setelah ini, baru terjadi meiosis, yaitu pembelahan sel dan pengurangan jumlah kromosom menjadi haploid kembali.
Beberapa tipe spora seksual adalah askospora, basidiospora,
zigospora, dan oospora. Perkawinan jamur Ascomycota menghasilkan askospora.
Basidiospora adalah spora yang dihasilkan oleh jamur Basidiomycota. Askospora
terdapat di dalam askus dan berjumlah 8 spora, sedangkan basidiospora terdapat
di dalam basidium dan berjumlah 4 spora.
E.
PERANAN JAMUR PADA KEHIDUPAN MANUSIA
v Jamur yang menguntungkan
Kelas
|
Spesies
|
Keuntunganya
|
Phycomisetes
Ascamycetes
basidiomycetes
|
-
Murcor
javanicus
-
Clomida mucor
orizae, rhizopus, migricons
-
Sacharomycetes
-
Elipsoiders
-
Sacharomycetes
rual
-
Sacromycetes
cereviciae
-
Facx medicinalis
-
Fomes affi
cinalis
-
Volvariale
voliaceak
-
boktu edulis
-
auricularia
polytricha
|
-
sebagai ragi
tape yang mampu merubah tepung menjadi gula
-
terdapat dalam
ragi tempe yang mampu memecahkan protein dan lemak, sehingga berperan dalam
pembuatan tempe dan orear putih.
Untuk pembuatan
minuman Anggur
Merubah air mira
menjadi tuak (badeg) Jamur untuk bir atau roti
Adalah endapan dari jamur
bir berguna untuk membuat pil vitamin b complex
Jamur merang yang dapat di
makan
Jamur batu dapat di makan
Jamur kuping dapat di makan
|
|
v Jamur yang merugikan
Kelas
Phycomisetes
Ascamycetes
|
Species
• Olpidium brassicae
• Plasmodiophora brassicae
• Plasmophora viticola
• Aspergilus playes
• Ordium heveae
|
Kerugiaannnya
Parasit kubis- kubisan
Parasit pada anggur
Menghasilkan racun aflaktoksin
Menyerang daun karet (hevea sp)
|
F.
Peranan
jamur terhadap lingkungan hidup
Jamur dan sebagian bakteri bersifat
heterotrof, sehingga dalam memenuhi kebutuhan makananya hanya mengambil senyawa
organic yang sudah ada baik secara parasit maupun saprofit.
G.
Struktur
tubuh jamur
·
Membrane
sel dan bahan kitin, bukanya selulosa
·
Hyfa
dan miselliumnya adanya yang bersekat ada pula yang tidak bersekat
·
Tidak
memiliki kromotofor
·
Pada
jamur tertentu dalam mengatasi lingkungan yang buruknnya. Sel- selnya akan
berubah menjadi teleukospora atau klomidiospora sebagau alat pertahananya.
·
Mengandung
cadangan makanan berupa glikogen, lemak dan uteum.
BAB V
ALGA
A. Pengertian alga
Alga
merupakan tumbuhan berklorofil, tubuhnya bersel satu atau bersel banyak, namun
belum mempunyai organ- organ akar, batang dan daun.
B. Ciri- ciri alga
·
Tubuhnya
terdiri dari satu sel (uniseluler) atau bersel banyak (multiseluler) yang
berbentuk koloni, filament atau benang.
·
Tidak
mempunyai akr, batang, dan daun sesungguhnya dan umumnya berlendir
·
Mempunyai
klorofil sehingga alga bersifat autotrof
·
Alga
yang bersel satu umumnya merupakan fitoplanton di perairan
·
Alga
dapat menjadi vegetasi perintis
·
Habitatnya
di laut, di air tawar, dan tempat- tempat basah.
C. Peranan alga dalam kehidupan manusia
·
Dalam
ekositem perairan, terutama alga yang bersel satu merupakan komponen
fitoklanton penting yang merupakan produsen utama. Sehimgga dalam bidang
perikanan peran alga sangat penting.
·
Sebagai
penyubur tanah perairan
·
Sebagai
bahan makanan
·
Sebagai
penghasil bahan industry
D. Keuntungan
dan kerugian alga
Secara umum alga tidak
ada yang merugikan bersifat autotrof kecuali beberapa spisies beberapa spesies
yang heterotrof dengan sifat parasit. Misalnya cephaleuros. Virescens yang
menimbulkan penyakit pada tanaman teh.
Alga
merupakan sumber nabati berbagai
bahan kebutuhan hidup manusia, ada yang dapat di makan langsung sebagai
sayuran, misalnya beberapa jenis alga hijau (chlophyceae), ada yang dapat
menghasilkan agar-agar (alga merah) ada yang menghasilkan obat-obatan (alga
pirang dan alga merah), selain itu ada pula yang dapat menhasilkan bahan- bahan
lain yang berguna, misalny soda, monit, dan iodium.
Beberapa contoh alga yang menguntungkan :
Chlorella sp (Cholorophyceae), di
gunakan untuk penyelidikan fotosintesis dan berkemampuan besar untuk dijadikan
sumber makanan baru.
Beberapa alga ini di laut yang besar di
jadikan sayur oleh orang jepang.
Navicula, sp (chrysophyceae) sel- sel
yang telah mati akan menghadap di dasar laut membentuk lapisan tanah diatom/
kersik yang berguna sebagai bahan penggosok, bahan isolasi, bahan penyekat
dimamit dan bahan filter.
Beberapa crysophyceae dapat digunakan
sebagai penghalus pada pembuatan kristal es krim.
Laminaria, cloustoni dan Fucus
vesiculosus (phaeophyceae) mempunyai khasiat sebagai obat
Chondrus, crispus dan gigartina
manilolosa(rhodophyceae) penghasil karagen (lumut islandia) yang berkhasiat
sebagai obat
Celidium cartilagineum, gelidium
lichennoides dan gracilaria lichenides (rhodophyceae ) penghasil agar-agar.
Euchema spinosum ( rhodophyceae) bahan agar-agar daerah tropis
Phaeophyceae penghasil cadangan makanan
berupa laminarin yang merupakan bahan baku pembuatan asam alginot, sodamanit
dan mengandung iodium (i).
E. Peranan
alga dalam ekosistem
Dalam
suatu ekosistem darat / air, alga mempunyai peranan yang penting. Pada
ekosistem darat yang gersang (batu), alga mempunyai peranan yang penting
sebagai vegetasi perintis (pionir) maksudnya, alga merupakan pembuka jalan
untuk tumbuhnya tanaman lain pada suatu substra (tempat) yang tadinya tidak
dapat ditumbuhi tanaman lain.
Prosesnya :
1. Alga
yang menempel pada batu / cadas akan mengadakan respirasi sehingga menghasilkan
gas CO2.
2. CO2
yang di hasilkan akan beraksi dengan air dan membentuk asam carbonat (HCO3)
3. Asam
carbonat akan menghancurkan ikatan senyawa kapur (Ca ata PO4) yang
terdapat pada batu, sehingga batu tersebut menjadi lapuk
4. Hasil
lapukkan batu dapat di tumbuhi tanaman lain.
Pada suatu ekosistem air yang paling
sederhana produsen yang paling utama adalah alga, karena bersifatautotrof
sehingga mampu mengadakan fotosintesis. Selain sebagai penghasil O2,
alga juga berperan sebagai fitoplankton yang merupakan makanan utama herbifora
air misalnya sehingga air, ikan kecil, udang dan lain- lain. yang nantinya akan
menyusun suatu piramida makanan dan piramida energi dalam suatu ekosistem
air.
Beberapa
alga biru (Cyanophycae) mempunyai kemampuan dalam mengikat nitrogen (N2)
bebas dari udara sehingga akan menyebutkan tanah alga tersebut umumnya
bersiosis dengan tanaman lain.
Contoh :
- Nostoc
commune dan Nostoc Sphaeroides yang bersimbiosis dengan jamur yang akan
membentuk Linchenes (lumut kerak).
- Anabacna
cyacadae yang bersiombiosis dengan akar pakis haji (cyeaarumphii).
- Anabacna
acollae yang bersimbiosis dengan daun paku air (Azolla pinmata) yang bisa bisa hidup di sawah dan kolam
F. Klasifikasi alga
Berdasarkan
pigmentasinya, alga dapat di bagi menjadi 5 kelas :
·
Cyanophyceae
atau alga biru
Ciri- cirinya
v Ada yang bersel satu dan bersel
banyak yang berupa benang atau koloni.
v Habitatnya : di air tawar, di air
laut, tempat- tempat yang lembab,batu- batuan, dan dapat pula di mata air panas
denga suhu sampai kurang lebih 85 persen
v Alga ini merupakan komponen penting
fitoplanton
v alga biru mempunyai pigmen yang di
sebut fikosianin
v tidak mempunyai kloplas, sehingga
klorofil tersebar di dalam plasma sel
v inti sel berupa prokarion yaitu inti
tidak mempunyai membrane inti
v pembiakan vegetative
dengan
menbelah diri, fragmentasi, dengan hormogonium, dan dengan heterokist
Gambar struktur tubuh Rivularia sp
·
Chlorophyceae
atau alga hijau
Gambar siklus hidup chlorophyceae
·
Phaeophyceae
atau alga perang
Gambar
struktur tubuh Rivularia sp
·
Rhodophyceae
atu alga merah
Ciri- ciri khusus:
1.
Poliseluler
berbentuk benang atau lembaran yang mengalami percabangan.
2.
Umumnya
hidup di air laut, hanya beberapa saja yang di air tawar.
3.
Mengandung
vikoeritin (merah) fikosianin (biru) dan klorofil a.
4.
Mengandung
tepung floride dan floridosid(campuran antara gliserin dan galaktosa) di
gunakan sebagai penguat gigi pada berbagai pasta gigi.
5.
Umumnya
bersifat autototrof dan sebagian ada yang bersifat heterotrof yang parasit.
6.
Reproduksi
vegetatif : Spora
Generatif : Oogame
Contoh rhodophyceae
1.
Gelidium cartilagneum penghasil agar-agar
2.
Gelidium
lichenides daerah dingin
3.
Glacilaria
lichenoides
4.
Euchema
spinosum penghasil
agar-agar didaerah tropis
5.
Chondrus
crispus penghasil
karagen (lumut islandi)
6.
Gigartina
mamilosa yang berkhasiat
obat
GAMBARR RHODOPHYCEAE
PROTOZOA
A.
PENGERTIAN
Protozoa adalah hewan uniseluler (satu sel) dan
termasuk sebagai organisme eukariota. Metabolisme tubuhnya yang terjadi di
dalam protoplasma sel itu sendiri menyebabkan hewan protozoa juga sering
disebut sebagai hewan organisasi tingkat protoplasma. Dalam taksonomi protozoa
terletak di bawah kingdom protista dengan kedudukan sebagai filum protozoa.
Banyak hewan protozoa yang hidup di perairan dan di dalam tanah bahkan hidup di
dalam tubuh hewan sebagai fauna normal. Beberapa spesies dari filum protozoa
adalah parasit.
Pada umumnya protozoa bersifat aerob dan
heterotrof. Mereka memakan mikroorganisme dan partikel-partikel bahan organik.
Hewan ini tidak mempunyai dinding sel yang tebal, dan sering kali mempunyai
flagel atau silia. Lapisan luar penutup tubuhnya berupa membran elastis yang
disebut pelikel. Sel-sel pada protozoa yang mempunyai struktur pelikel
memerlukan struktur khusus yang berguna untuk mengambil makanan, maka terkait
dengan hal tersebut maka pada beberapa jenis hewan dalam filum ini mempunyai
vakuola kontraktil.
B.
KLASIFIKASI
PROTOZOA
a. Rhizopoda
Bergerak dengan kaki semu (pseudopodia)yang merupakan penjuluran protoplasma sel. Hidup di air tawar, air laut, tempat-tempat basah, dan sebagian ada yang hidup dalam tubuh hewan atau manusia.Jenis yang paling mudah diamati adalah Amoeba.
Ektoamoeba adalah jenis Amoeba yang hidup di luar tubuh organisme lain (hidup bebas), contohnya Ameoba proteus, Foraminifera, Arcella, Radiolaria.
Entamoeba adalah jenis Amoeba yang hidup di dalam tubuh organisme, contohnya Entamoeba histolityca, Entamoeba coli.
Bergerak dengan kaki semu (pseudopodia)yang merupakan penjuluran protoplasma sel. Hidup di air tawar, air laut, tempat-tempat basah, dan sebagian ada yang hidup dalam tubuh hewan atau manusia.Jenis yang paling mudah diamati adalah Amoeba.
Ektoamoeba adalah jenis Amoeba yang hidup di luar tubuh organisme lain (hidup bebas), contohnya Ameoba proteus, Foraminifera, Arcella, Radiolaria.
Entamoeba adalah jenis Amoeba yang hidup di dalam tubuh organisme, contohnya Entamoeba histolityca, Entamoeba coli.
v Ciri-ciri
khusus
1. Protoplasma
dapat menjadi kaki semu (pseudopodia)
2. Pseudopodia
sebagai alat gerak yang akan melakukan Amelipehi sehingga bentuknya
3. Hidup
di air tawar
4. Sifatnya
heterotrof dan bahan makanannya berupa bahan organik dan organisme monoseluler
(alga, bakteri, protozoa lainnya)
5. Reproduksi
vegetasi dengan membelah diri
b. Flagellata (Mastigophora)
Bergerak dengan flagel (bulu
cambuk) yang digunakan juga sebagai alat indera dan
alat bantu untuk menangkap makanan.
Dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu :Fitoflagellata
Dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu :Fitoflagellata
Ø Flagellata autotrofik (berkloroplas),
dapat berfotosintesis.
Contohnya : Euglena viridis, Noctiluca
milliaris, Volvox
globator.Zooflagellata
Ø Flagellata
heterotrofik (Tidak berkloroplas).
Contohnya : Trypanosoma gambiens,
Leishmania
v Ciri-ciri
khusus
1. Bentuk
tubuh tetap dan tanpa rangka tubuh
2. Alat
gerak berupa bulu cambul (Flagum = Metigo)
3. Hidup
di air tawar, laut atau parasit pada organisme dan manusia
4. Tubuh
di lindungi oleh suatu selaput yang flaksibel di sebut pellikel
5. Reproduksi
vegetatif : membelah diri
Generatif : konjugasi
v Struktur tubuh Euglena viridis
Contoh
yang refrensitatif dalam membahas flagellata adalah Euglena dengan ciri:
1. Bentuk
tubuh memanjang bagian depan (Anterior)tumpul yang ada flagel dan bagian
belakang (posterior) runeing.
2. Lapisan
cairan luar yang mengental di sebut ektoplasma.
Dan bagian dalam yang agak encer di sebut endoplasma.
3. Dalam
protoplasma terdapat inti
sel,chloroplast, pyrenoid, vakuola kontraktil, dan badan paramylum.
4. Stigma (bentuk
mata) yang berwarna merah, karena mengandung Haematochrom berfungsi untuk
mengarahkan organisme ke arah cahaya intensitasnya rendah.
5. Pada
lingkungan yang tidak menguntungkan akan berubah menjadi cysta
6. Pada
ujung anterior terdapat lekukan yang membentuk mulut sel (cytostome)
7. Saluran
tersebut di lanjutkan dengan membentuk kerongkongan
(cytopharynx)
8. Ujung
cytopharynx menggelembung memntuk reservoir
9. Inti
sel (nukleus) berbentuk oval yang di
dalamnya mengandung endosom (nukleulus)
yang berfungsi sebagai sentral kegiatan reproduksi.
a. Contoh- contoh flagellata
1. Euglena viridis, berklorofil
tetapi bila di pelihara dan di beri streptomyein,
warna hijaunya akan hilang, hidup di air tawar.
2. Astasia sp, tidak
berklorofil dengan bentuk seperti Eglena,sp.
3. Noctiluca milliaris, berflagel
dua yang tidak sama panjang. Bersimbiosis dengan Alga yang menyebabkan laut
bercahaya pada malam hari.
4. Volvox globator, merupakan
koloni yang beribu- ribu sel yang berflagel dua, tiap selnya berhubunganmelalui
plasma. Reproduksi dengan membentukan koloni- koloni baru.
5. Trypanosoma Cruzi, penyebab anemia (kurang
darah) pada anak- anak di Amerika Tengah.
6. Leismania donovan, penyebab
penyakit kalaazar dengan gejala demam
dan anemia, terdapat di Mesir, Laut
Tengah dan India.
c. Ciliata (Ciliophora)
Anggota Ciliata
ditandai dengan adanya silia (bulu getar) pada suatu fase hidupnya, yang
digunakan sebagai alat gerak dan mencari makanan. Ukuran silia lebih pendek
dari flagel
Memiliki 2 inti sel (nukleus), yaitu makronukleus (inti besar) yang mengendalikan fungsi hidup sehari-hari dengan cara mensisntesis RNA, juga penting untuk reproduksi aseksual, dan mikronukleus (inti kecil) yang dipertukarkan pada saat konjugasi untuk proses reproduksi seksual.
Ditemukan vakuola kontraktil yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan air dalam tubuhnya. Banyak ditemukan hidup di laut maupun di air tawar.
Memiliki 2 inti sel (nukleus), yaitu makronukleus (inti besar) yang mengendalikan fungsi hidup sehari-hari dengan cara mensisntesis RNA, juga penting untuk reproduksi aseksual, dan mikronukleus (inti kecil) yang dipertukarkan pada saat konjugasi untuk proses reproduksi seksual.
Ditemukan vakuola kontraktil yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan air dalam tubuhnya. Banyak ditemukan hidup di laut maupun di air tawar.
Contoh : Paramaecium
caudatum, Stentor, Didinium, Vorticella, Balantidium coli.
d. Apicomplexa(Sporozoa)
Tidak memiliki alat gerak khusus, menghasilkan spora (sporozoid) sebagai cara perkembang biakannya. Sporozoid memiliki organel-organel kompleks pada salah satu ujung (apex) selnya yang dikhususkan untuk menembus sel dan jaringan inang.
Hidupnya parasit pada manusia dan hewan.
Contoh : Plasmodium falciparum, Plasmodium malariae,Plasmodium vivax. Gregarina.
Tidak memiliki alat gerak khusus, menghasilkan spora (sporozoid) sebagai cara perkembang biakannya. Sporozoid memiliki organel-organel kompleks pada salah satu ujung (apex) selnya yang dikhususkan untuk menembus sel dan jaringan inang.
Hidupnya parasit pada manusia dan hewan.
Contoh : Plasmodium falciparum, Plasmodium malariae,Plasmodium vivax. Gregarina.
Filum protozoa terbagi dalam 5 classes :
1. Class Rhizopoda, umumnya juga
disebut Sarcodina (sarkodes = berdaging). Meliputi hewan protozoa
berflagel dan ameboid, dengan kekhususan satu tipe inti yaitu “monomorphik”,
walaupun ada beberapa yang lebih dari satu inti. Classes ini tidak mempunyai
bentuk spora. Contoh genus dari kelompok ini adalah Amoeba.
2. Class Sporozoa, umumnya hewan
bersifat parasit. Pada tahapan “infektif” hewan ini berada dalam bentuk seperti
spora. Pergerakan menggunakan flagel, meluncur dengan tubuh yang elastis dan
ada beberapa jenis yang memiliki pseudopodia. Contoh genus yang terkenal antara
lain adalah Plasmodium, penyebab malaria.
3. Class Ciliophora, semua
anggotanya berukuran lebih besar, mempunyai silia dan bentuk silia majemuk
sebagai alat gerak atau organel penarik atau pemegang makanan. Banyak organisme
anggota ciliatea yang memiliki mulut sel yang disebut sitostoma. Paramecium
adalah salah satu contoh genus anggota classes tersebut.
4. Class Mastigophora, lebih sering
disebut Flagellata karena memiliki alat gerak yang khas yaitu flagellum.
Dalam fase hidupnya bentuk ameboid maupun pembentukan sista juga dapat terjadi.
Contoh genus yang terkenal dari classes tersebut antara lain adalah Euglena
5. Class Mycetozoa, merupakan
golongan protozoa terrestrial dimana fase plasmodium merupakan ciri khas dalam
hidupnya. Sedangkan pembentukan sista juga dapat terjadi.
C.
CIRI
– CIRI UMUM PADA PROTOZOA
Hidup sendiri atau
berkoloni dengan simetri tubuh bersifat bilateral simetris, radial atau non
simetris
1.
Umumnya
berbentuk tetap, oval, panjang dan bulat. Pada beberapa spesies bentuknya
bervariasi tergantung pada umur dan perubahan lingkungan
2.
Sebagai
organisme uniseluler mempunyai kelengkapan alat gerak berupa flagellum, silium,
pseudopodium atau bergerak menggunakan gerakan selnya
3.
Inti
jelas, berjumlah satu atau lebih dari satu, mempunyai struktur organel-organel
dan tidak terdiri dari jaringan.
4.
Struktur
cangkang dimiliki oleh beberapa spesies, beberapa spesies lain membentuk sista
resisten atau spora penyebaran untuk menghadapi keadaan yang kurang
menguntungkan baginya
D.
REPRODUKSI
PROTOZOA
Perkembangbiakan.
a. pembelahan-mitosis
Sebagian besar Protozoa berkembang biak secara aseksual
(vegetatif) dengan cara :
1. pembelahan mitosis (biner), yaitu pembelahan yang diawali dengan pembelahan inti dan diikuti pembelahan sitoplasma, kemudian menghasilkan 2 sel baru.Pembelahan biner terjadi pada Amoeba. Paramaecium, Euglena. Paramaecium membelah secara membujur/ memanjang setelah terlebih dahulu melakukan konjugasi.Euglena membelah secara membujur /memanjang (longitudinal).
2. Spora, Perkembangbiakan aseksual pada kelas Sporozoa (Apicomplexa) dengan membentuk spora melalui proses sporulasi di dalam tubuh nyamuk Anopheles. Spora yang dihasilkan disebut sporozoid.
1. pembelahan mitosis (biner), yaitu pembelahan yang diawali dengan pembelahan inti dan diikuti pembelahan sitoplasma, kemudian menghasilkan 2 sel baru.Pembelahan biner terjadi pada Amoeba. Paramaecium, Euglena. Paramaecium membelah secara membujur/ memanjang setelah terlebih dahulu melakukan konjugasi.Euglena membelah secara membujur /memanjang (longitudinal).
2. Spora, Perkembangbiakan aseksual pada kelas Sporozoa (Apicomplexa) dengan membentuk spora melalui proses sporulasi di dalam tubuh nyamuk Anopheles. Spora yang dihasilkan disebut sporozoid.
b. Seksual (Generatif)
Perkembangbiakan secara seksual pada Protozoa dengan cara:
·
Konjugasi,
Peleburan inti sel
pada organisme yang belum jelas alat kelaminnya.Pada Paramaecium mikronukleus
yang sudah dipertukarkan akan melebur dengan makronukleus, proses ini disebut
singami
·
Peleburan gamet Sporozoa (Apicomplexa) telah dapat menghasilkan
gamet jantan dan gamet betina. Peleburan gamet ini berlangsung di dalam tubuh
nyamuk.
Nyamuk
plasmoium
Gambar
Siklus hidup
·
Perbandingan Anatara Hewan Dan Tumbuhan
Yang Monoseluler
Hewan
dan tumbuhan monoseluler terkadang sulit untuk di pisahkan dalam
penggolongannya, karena mempunyai beberapa persamaan dan perbedaan euglena
viridis, merupakan contoh organisma yang maasalah dalam pengelompokkannya.
Sebagian ahli dalam memasukan dalam tumbuhan (chlorophyceae)/ alga hijau
karena:
-
Mempunyai klorofil sehingga dapat
berfotosintesis tetapi ahli lain memasukan ke hewan ke hewan (flagelata) karena
-
Mempunyai flagel (buku cambuk) sehingga
dapat bergerak aktif
-
Memerlukan makanan berupa zat organik.
Tabel
Perbandingan organisme monoseluler (hewan dan tumbuhan
No
|
Objek
|
Hewan
|
Tumbuhan
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
|
Bentuk sel
Batas sel dan
bahannya
Sifat batas
sel
Cara
penyediaan makanan
Bahan makanan
Gerakan
|
Mudah berubah
Membran sel,
lipoprotein
Tipis dan
elastis
Lieterotrop
dan Holozoik
Zat organik
Aktif dengan
alat gerak
|
Tetap
Dinding sel, selulosa
Tebal dan kaku
Autotrof – fotosintesis
Zat anorganik
pasif
|
|
|
|
|
E. PERANAN PROTOZOA DALAM KEHIDUPAN
MANUSIA
·
Keuntungan
protozoa
Tabel
protezoa yang menguntungkan
No
|
Klas
|
Species
|
Peranannya
|
1.
2.
3.
4.
|
Rhizopoda
Rhizopoda
magellata dan ellita.
Magellata
|
Foraminifera sp.
Rediolaria sp
Banyak yang
hidup di air.
Copromonas subtilis
|
Apabila
mengendap akan menjadi tanah globigerina
yang merupakan petunjuk dalam pencaran sumber minyak bumi.
Endapannya
menjadi tanah radiolaria yang di gunakan sebagai bahan penggosok.
Berperan
sebagai zooplangtondalam ekosistem
atau juga sebagai predator dalam
jaring-jaring makanan
Terdapat pada
faces dan mampu mengubah faces untuk di jadikan pupuk.
|
·
Kerugian
Prortozoa
Secara
umum protozoa banyak yang merugikan, terutama yang pathogen (penyebab penyakit)
terutama klas zporzoa semuanya bersifat parasit.
Tabel protozoa yang merugikan
No
|
Klas
|
Species
|
Peranannya
|
1.
2.
3.
|
Rhizopoda
Magellata
Cilliata
|
Entaoeba gigiyalis
Entamoeba histolyae
Hydramoeba hydhanema
Entamoeba colli
Tryponosoma gambense
Trypanosoma rhodesieuse
Trypnosoma evansi
Leismania donovani
Leismania trofica
Leismenia braziliensis
Glardia lambhe
Trichomonas homims
Trichomonas vagmams
Laerymaria olor
Lsotricha intestinahs
Boxtonella sulcata
Eumoria stiedea
Isospora fellis
Isospora hominis
Plasmodium falciparum
Plasmodium vivax
Plasmodium malariae
|
Mengganggu
kesehatan mulut gigi
Menyerang
dinding usus sehingga menimbulkan disentri.
Parasit pada
pencernaan Hydra sp menyerang usus
halus. Penyebabnya di sentu
Dapat
menyebabkan mencret (buang air besar)
Penyakit tidur
manusia yang di bawa oleh lalat fsetse (glosina palpalis)
Penyakit tidur
manusia yang di bawa oleh lalat fsetse (glossinal morsitans)
Penyebab
penyakit surra ( malan- malan)
pada ternak
Penyebab penyakit kelenjar
Menyebabkan
penyakit kulit
Parasit pada
inti besardan punya alat penangkap.
Parasit pada
tubuh manusia
Penyebab
keputihan pada vagina.
Parasit pada
usus ternak
Parasit pada
usus sekum (usus buntu)ternak penyebab penyakit diare pada manusia dan
berbagai hewan ternak (balantidiosis)
Parasit pada
usus marnot
Parasit pada
usus kucing
Parasit pada
usus manusia
Penyebab
penyakit malaria trofika (1x 24 jam)
Penyebab
penyakit malaria tertiana (2x24 jam)
Penyebab
penyakit kuartana (3x24 jam)
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar